SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Hemat bahan bakar minyak (BBM) menjadi pertimbangan penting bagi konsumen Soloraya saat hendak membeli produk otomotif.</p><p>Berdasarkan hasil survei <a title="SBBI-JBBI 2018: Konsumen Jogja Pilih Kemudahan Akses, Solo Sensitif Harga" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180421/489/911861/sbbi-jbbi-2018-konsumen-jogja-pilih-kemudahan-akses-solo-sensitif-harga">Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index </a>&nbsp;(SBBI-JBBI) 2018, atribut hemat BBM selalu muncul sebagai pertimbangan utama konsumen di setiap kelas mobil, baik multipurpose vehicle (MPV), mobil niaga, hatchback, terlebih untuk low cost green car (LCGC). Di sisi lain, harga justru menjadi komparasi terakhir bagi konsumen untuk membeli mobil setelah kapasitas dan fitur.</p><p>Di kelas <em>hatchback</em> misalnya, menurut General Manager Honda Solobaru, Arif Andi Wihatmanto, konsumen paling dominan mempertimbangkan brand dan spesifikasi produk sebelum memutuskan <em>brand</em> mana yang akan dibeli. &ldquo;Di kelas ini, image Honda cukup kuat khususnya untuk Honda Jazz, selain spesifikasi yang tinggi, mobil ini juga nyaman dengan desain yang <em>fresh</em>,&rdquo; kata Andi.</p><p>Faktor harga kurang begitu jadi bahan pertimbangan karena di kelas ini, kata Andi, Honda juga punya banyak pesaing dengan harga yang lebih terjangkau. &ldquo;Namun di kelas hatchback kami bisa menguasai sedikitnya 50% pasar. Untuk mempertahankan brand ini, kami sangat mengandalkan pelanggan loyal dan model yang selalu baru.&rdquo;</p><p>Di kelas LCGC, selain hemat BBM, faktor harga kerap menjadi pertimbangan konsumen mengingat pasar LCGC didominasi pembeli pertama. &ldquo;Kebanyakan pasar LCGC adalah orang yang baru pertama beli mobil sehingga pertimbangan finansial cukup penting. Ada selisih Rp1 juta hingga Rp2 juta dengan merek lain, biasanya dampaknya akan sangat terasa, apalagi di segmen ini persaingannya cukup ketat,&rdquo; tutur Andi.</p><p>Honda yang memiliki Honda Brio Satya di kelas ini pun merasakan sensivitas masalah harga untuk pasar LCGC. Saat Brio hadir dengan harga Rp200-an juta dan masih built up dari Thailand, penjualan masih terbilang seret.</p><p>&ldquo;Tapi begitu kami hadir dengan LCGC, harga dulu kisaran Rp110 juta dan sekarang sudah kisaran Rp140 juta hingga Rp160 juta per unit, penjualan langsung meroket,&rdquo; tutur Andi.</p><p>Dalam survei <a title="SBBI-JBBI 2018: Konsumen Solo Antusias dengan Program Promo" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180421/489/911845/sbbi-jbbi-2018-konsumen-solo-antusias-dengan-program-promo">SBBI-JBBI 2018</a>, beberapa <em>brand</em> yang bersaing ketat di segmen LCGC antara lain Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Datsun Go Panca, dan Karimun Wagon R. Sementara itu, konsumsi BBM juga menjadi pertimbangan utama saat konsumen membeli mobil niaga.</p><p>&ldquo;Namun sebelum mempertimbangkan masalah konsumsi BBM, pelanggan akan lihat dulu kapasitas muatannya karena seperti diketahui, mobil ini dimanfaatkan untuk angkutan barang atau logistik yang sangat memperhatikan kapasitas angkut,&rdquo; imbuh Branch Manager Astra Daihatsu Solo Baru, Vincentius Allen Budiono.</p><p>Satu faktor lagi yang kerap jadi pertimbangan konsumen adalah keawetan dan kekuatan mobil. Di sektor ini, Daihatsu mengandalkan produk Grand Max yang diklaim menguasai 60%-70% pasar mobil niaga Soloraya.</p><p>Untuk mempertahankan pasar di segmen ini, Daihatsu selalu melakukan beberapa strategi di antaranya kunjungan ke pelanggan Daihatsu yang kebanyakan adalah segmen pebisnis dan perusahaan. &ldquo;Kalau orang bisnis ada yang pengambilannya satu unit tapi ada yang beberapa unit, biasanya dalam waktu dua tahun mereka akan melakukan peremajaan sehingga kami sering kunjungan ke pelanggan untuk menjaga relasi dan mereka tidak beralih ke merek lain,&rdquo; papar Allen.</p><p>Ketua Divisi Survei <a title="SBBI-JBBI 2018: Harga Jadi Pertimbangan Utama Konsumen Beli Smartphone" href="http://news.solopos.com/read/20180421/496/911843/sbbi-jbbi-2018-harga-jadi-pertimbangan-utama-konsumen-beli-smartphone">SBBI-JBBI 2018</a>, Sholahudin, mengatakan di sektor otomotif SBBI mempertemukan pemilik brand otomotif dengan beberapa kategori antara lain, MPV, Niaga, hatchback, crossover, LCGC, mobil van, truk, termasuk memotret kekuatan merek berdasarkan nama diler, dan produk pendukung di sektor otomotif, seperti oli mobil, asuransi mobil, dan leasing. Penghargaan <a title="Data Fakta SBBI-JBBI 2018" href="http://espospedia.solopos.com/read/20180423/487/911780/data-fakta-sbbi-jbbi-2018">SBBI-JBBI 2018 </a>akan digelar di The Alana Convention and Hotels Solo, 3 Mei mendatang.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya