SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Perusahaan pemegang merek dinilai perlu menambah variasi produk untuk bisa menjangkau masyarakat lebih luas, terutama di Solo. Hal ini karena masyarakat Solo lebih peduli pada harga dari pada kualitas.

Meski begitu, Koordinator Penelitian Solo Best Brand Index dan Jogja Best Brand Index (SBBI-JBBI) 2014, Diah Kusumawati, menyampaikan masyarakat Solo dan Jogja memiliki karakteristik yang berbeda. Konsumen Solo lebih cenderung mengutamakan harga. Oleh karena itu, menurut Diah, belum tentu konsumen membeli suatu produk karena termasuk konsumen loyal tapi lebih mempertimbangkan masalah harga.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Tapi bukan berarti kemudian mencari barang yang sangat murah dan mengabaikan kualitas. Harga memang menjadi pertimbangan utama konsumen Solo tapi kualitas juga diperhatikan sehingga membeli produk pun bukan yang kualitasnya sangat rendah,” papar Diah saat dihubungi Solopos.com, Selasa (18/3/2014).

Hal itu terlihat dari mayoritas merek yang dipilih konsumen Solo bukan merupakan kualitas premium. Oleh karena itu, dia menuturkan pemegang merek tidak hanya memperhatikan harga murah tapi juga kualitas yang ditawarkan harus diperbaiki. Menurut Diah, karena harga menjadi fokus utama sehingga sulit untuk menilai bahwa konsumen tersebut termasuk loyal.

Dia menilai pemegang mereka perlu memberikan pilihan atau variasi produk, yakni menghadirkan produk dengan ukuran yang lebih kecil, khususnya untuk consumer good. Hal itu supaya kalangan menengah bawah pun bisa menjangkau dan membeli barang tersebut.

Namun diakuinya, tidak semua konsumen di Solo lebih mengutamakan harga karena untuk kelas atas biasanya kualitas tetap menjadi pilihan utama. “Tidak dipungkiri masyarakat Solo merupakan masyarakat yang konsumtif tapi barang yang dibeli biasanya bukan barang dengan kualitas nomor satu,” ujar Diah.

Sementara itu, untuk masyarakat Jogja, Diah menuturkan lebih mempertimbangkan kualitas sebelum membeli suatu produk. Hal ini karena rata-rata barang yang dibeli merupakan barang yang premium. Masyarakat Jogja juga cenderung lebih loyal terhadap merek tertentu karena sebagian besar pemenang SBBI JBBI 2014 di wilayah Jogja tidak mengalami perubahan yang signifikan, tak seperti di Solo.

Alasan konsumen Jogja lebih memilih barang premium juga karena masyarakatnya yang heterogen dan banyaknya pendatang. Dia menilai pendatang yang ke Jogja biasanya merupakan masyarakat dari golongan atas sehingga mampu membeli barang premium.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya