Solopos.com, SOLO—Penelitian Solo Best Brand Index (SBBI) dan Jogja Best Brand Index (JBBI) 2014 ditambah kategori tingkat keyakinan konsumen terhadap harga dan daya beli produk pada enam bulan ke depan.
Hal itu dilakukan mengingat tahun ini merupakan tahun politik dimana banyak pihak menilai merupakan tahun yang tidak pasti khususnya bagi pengusaha.
Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online
Koordinator Seksi Riset SBBI JBBI 2014, Sholahuddin, mengatakan melalui variable tingkat keyakinan konsumen, pihaknya ingin mengetahui pandangan masyarakat mengenai kondisi di tahun politik ini.
“Variabel itu merupakan nilai lebih dari pelaksanaan SBBI JBBI tahun ini karena bersamaan dengan pesta demokrasi [pemilu],” ungkapnya kepada Solopos.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/1/2014).
Koordinator Tim Riset, Dyah Kusumastuti, menambahkan penelitian tersebut tidak akan mempengaruhi penilaian brand. Menurut dia, penelitian terhadap tingkat keyakinan konsumen hanya ingin memberi gambaran kepada pengusaha mengenai kondisi riil yang ada di masyarakat terkait daya beli dan persepsi masyarakat terhadap harga barang.
“Variabel ini [tingkat keyakinan konsumen] tidak mempengaruhi penilaian brand equity. Kami hanya ingin menampilkan gambaran perilaku konsumen secara umum,” terang Dyah kepada Espos, Selasa (28/1).
Lebih lanjut, Dyah mengatakan survei tersebut dilakukan kepada sekitar 2.000 responden yang ada di Solo dan Jogja. Dalam penelitian tersebut pihaknya menggunakan metode multi step random sampling. Dengan mempertimbangkan margin of error responden tersebut nilai sudah mewakili untuk referensi merek di Solo dan Jogja.
Diakuinya tidak semua responden dipilih secara random tapi ada beberapa responden, untuk merek tertentu, yang dipilih karena menggunakan barang yang sesuai dengan kriteria yang diteliti. Hal tersebut dilakukan karena dalam penelitian cukup sulit mencari orang yang menggunakan jenis barang tertentu. Meski random, Dyah mengatakan ada kriteria tertentu untuk menentukan responden, yakni mengenai batasan usia dan kelas sosial
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
