Boyolali (Solopos.com)--Banyaknya tanaman sayuran yang rusak di lereng Merapi, membuat Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Boyolali turun tangan.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Pihaknya akan mencari tahu penyebab rusaknya sayuran yang ditanam warga di Selo beberapa waktu lalu.
“Kami akan segera menurunkan petugas pengamat organisme pengganggu tanaman untuk memeriksa langsung keadaan tanaman di sana. Kita akan periksa terlebih dahulu penyebab rusaknya tanaman tersebut apakah karena bakteri ataupun jamur,” ujar Kepala Distanbunhut Boyolali, Wisnu Hermadi saat ditemui wartawan, Selasa (22/11/2011).
Wisnu mengatakan jika telah ditemukan penyebab rusaknya tanaman tersebut baru diambil tindakan pengendalian. Selain itu, jika petani tidak mampu untuk mengatasinya secara swadaya akan dibantu obat dari instansi terkait.
Dijelaskan, jika tanaman tersebut dalam kondisi layu begitu juga dengan buahnya diindakasikan terkena bakteri. Berbeda halnya dengan tanaman serta buah dalam keadaan segar tapi ada bercak cokelat karena jamur.
“Bisa jadi ini karena kondisi kelembapan suhu yang tinggi ataupun tingkat keasaman PH tanah,” imbuhnya.
Ditambahkan, salah staf penanganan hama, Iskak Harjono pencegahan dan pengendalian harus dilakukan langsung oleh petani sendiri. Mereka seharusnya mengubah pola tanam.
berulang.
“Selain itu, perlu adanya penggunaan pupuk organik yang sudah melalui proses fermentasi. Di samping itu, penggunanan pupuk N uga harus dikurangi,” katanya.
Menurutnya, tanaman dengan banyak pupuk N akan mudah terinfeksi cendawan. Selain itu, bisa menurunkan zat fenol yang mengakibatkan tingkat ketahanan tanaman menurun.
(rid)