SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Karanganyar (Solopos)–Membanjirnya produk sayuran dari luar negeri, membuat sejumlah petani wortel di Kecamatan Tawangmangu resah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, wortel yang mereka tanam kalah laku di pasaran lantaran wortel lokal bentuknya kecil dan keras. Sementara wortel dari mancanegara bentuknya lebih besar dengan harga yang murah.

Salah satu petani sekaligus pengembang benih tanaman, Mulyono Herlambang, mengaku beberapa kali mendapatkan keluhan dari sejumlah petani wortel yang masih bertahan menggunakan neih lokal.

Mereka meminta agar wortel lokal dikembangkan lagi sehingga bisa bersaing dengan wortel dari luar negeri. Saat ini, kata dia, mayoritas konsumen masih memandang bentuk fisik dari sayuran yang dijual dan tidak memandang khasiat di dalamnya.

“Saya sebenarnya mau mengembangkan benih wortel. Tapi kan juga butuh waktu yang tidak sedikit untuk mengembangkannya,” ujar Mulyono saat ditemui wartawan di kediamannya di Karangpandan, Selasa (29/11/2011).

Selain wortel, Mulyono juga tengah mengembangkan benih bawang merah asal Brebes. Sebab bawang merah di sana sudah mulai tergusur dengan produk serupa dari luar negeri.

Ia sendiri juga meyakini bahwa benih dari luar negeri suatu saat juga akan mengalami penyusutan atau sudah tidak terlalu populis lagi, sebab ada jenis tanaman baru lagi. Karena itu, para petani harus bersiap berkompetisi dengan produk lainnya yang lebih unggul bila tidak ingin merugi.

Salah satu persiapan itu, sebut Mulyono, yakni memunculkan benih unggul dari dalam negeri. “Jika produk dari luar melemah, maka sudah waktunya produk dalam negeri untuk menggantikannya,” jelasnya.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya