SOLOPOS.COM - Habib Rizieq Shihab (fpi.or.id)

Solopos.com, JAKARTA -- Sayap organisasi Front Pembela Islam (FPI), Front Mahasiswa Islam (FMI), menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, Jakarta, Jumat (29/11/2019). Aksi tersebut membawa tuntutan agar Imam Besar FPI Rizieq Shihab segera dipulangkan.

Selain itu, FMI juga meminta Menkopolhukam Mahfud MD agar memecat Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Wonogiri Datangi PT RUM di Nguter Sukoharjo, Bagaimana Hasilnya?

"Menuntut pemecatan Agus Maftuh Abegebriel karena tidak becus menjalankan fungsinya sebagai dubes dengan banyak bermain opini menciptakan ketidakpercayaan publik, sedangkan menurut mantan Kedubes Indonesia untuk Arab Saudi Syeikh Usama Al Shuhaibi menyatakan Habib Rizieq tidak punya masalah di Arab," terang orator yang dilansir dari Suara.com, Jumat (29/11/2019).

Mereka mengklaim Rizieq Shihab sebagai ulama yang dicintai oleh rakyat. Maka dari itu, mereka menuntut pemerintah agar meminta maaf kepada umat Islam di Indonesia karena dinilai gagal melindungi Rizieq.

Breaking News! Arsenal Pecat Unai Emery

"Pemerintah harus meminta maaf kepada umat Islam karena telah gagal melindungi ulama yang dicintai rakyat Indonesia," lanjutnya.

Pernyataan orator tersebut membuat sebagian netizen tak terima. Saat berita Solopos.com tentang demonstrasi itu dibagikan Facebook, beberapa netizen tidak setuju dengan klaim bahwa Rizieq Shihab dicintai oleh rakyat.

Tuntut Rizieq Dipulangkan, Sayap FPI: Pemerintah Gagal Lindungi Ulama yang Dicintai Rakyat

"Rakyat yg mencintai si Rizieq grombolan para pendemo dan skrng barisan sakit hati...," kata pengguna akun Suparjo Hadiningrat.

"Mayoritas umat muslim di indonesia dan di dunia tidak mencintai Rizieq. Jangan suka membawa bawa nama muslim di indonesia untuk kepentingan FPI atas imam besarnya. Rakyat sudah jelas FPI punya agenda sesuai AD ART nya yang akan melemahkan ideologi Pancasila," lanjut pengguna akun Edy Tauroshio.

"Dicintai rakyat, rakyat yg sableng, kalau waras nggak mungkin," tambah pengguna akun Piron Ginting. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya