SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Diskusi Polemik Trijaya di Warung Daun Cikini memanas setelah pengamat parlemen, Sebastian Salang, mencerca usulan program Dana Alokasi Khusus Daerah Pemilihan (DAk Dapil) sebagai bentuk kejahatan yang membuka peluang terjadinya politik-uang.

“Jangankan ide itu diimplementasikan, dipikirkan pun sudah merupakan kejahatan,” kata Sebastian Salang di tengah diskusi di Jakarta, Sabtu (5/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Sebastian sontak membuat tersinggung Ketua Badan Anggaran Harry Azhar Aziz yang mendukung program itu. Dia langsung memotong. “Kalau ini dikatakan kejahatan dan dosa, apakah membela kepentingan rakyat satu dosa?” Anggota Fraksi Golkar ini balik bertanya.

Menurut Harry, anggota DPR selain memiliki fungsi pengawasan, juga memiliki fungsi anggaran. Yang penting, kata Harry, anggaran itu digunakan untuk memakmurkan rakyat. “Saya rela berdosa agar rakyat sejahtera,” ujarnya.

Sebelumnya, anggota Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Martin Hutabarat, menolak usulan program Dana Alokasi Khusus Daerah Pemilihan Rp 15 miliar. Dia menilai progam ini rawan korupsi dan pelaksanaannya akan sangat rumit di lapangan.

“Program ini tidak berkaitan langsung dengan rakyat, fraksi kami menolak,” kata Martin.

Parlemen terbelah soal Dana yang rencana dimasukkan dalam Rancangan Undang-undang APBN 2011 itu. Golkar secara tegas mendukung, sementara ada partai lain yang menolak seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih mendua, karena ada perbedaan pendapat.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya