SOLOPOS.COM - Warga pemilik lahan terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan mengurus administrasi pencairan uang ganti rugi di kantor Desa Prawatan, Selasa (11/10/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sri Badawiyah, 64, warga Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan mengaku tetap senang setelah mengetahui sawahnya yang hanya 3 meter persegi dibebaskan pemerintah untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Rasa senang Sri Badawiyah lantaran sawah seluas 800 meter persegi tetap bisa ditanami dan diwariskan ke anak-cucu.

Sri Badawiyah menjadi salah satu dari puluhan warga Prawatan pemilik 22 bidang lahan yang menerima uang ganti rugi (UGR) pengadaan tanah pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Proses pembayaran UGR dilakukan di kantor Desa Prawatan, Selasa (11/10/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri Badawiyah menerima UGR Rp2,8 juta, nilai terkecil dibandingkan warga lainnya yang menerima UGR mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Pasalnya, luas sawah milik Sri Badawiyah yang terdampak tol paling kecil dibandingkan bidang lahan lainnya.

Nenek itu menceritakan awalnya 800 meter persegi sawah milik dia bakal diterjang proyek jalan tol Solo-Jogja.

“Tetapi ternyata hanya 3 meter persegi. Mboten kecewa. Justru alhamdulillah. Sawahnya masih bisa digarap dan turun temurun untuk anaknya,” kata nenek yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga saat ditemui seusai menerima UGR di kantor Desa Prawatan.

Baca Juga: Pemkab Klaten Petakan Jalur Truk Pengangkut Material Uruk Tol Solo-Jogja

Ditanya penggunaan UGR setelah cair, Sri Badawiyah tertawa. Dia berencana menggunakan uang itu untuk jalan-jalan dengan anak dan cucunya mendatangi rumah kerabat serta ziarah ke leluhur.

Camat Jogonalan, Sutopo, mengatakan hingga kini proses pembebasan lahan pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Jogonalan berjalan lancar.

“Saya menekankan dan mengingatkan dua hal kepada saudara yang menerima UGR. Kalau sertifikat masih hak bersama, pembagiannya bisa dirembuk baik-baik agar tidak timbul permasalahan dan kerukunan agar tetap terjalin,” jelas dia.

Baca Juga: Wow! Pembangunan Jalur Sepeda Tol Solo-Jogja Telan Anggaran Rp200 Miliar

Dia juga menekankan agar UGR yang diterima bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Salah satunya membeli tanah pengganti.

“Jangan tergiur dengan iming-iming membeli barang mewah dan sebagainya. Harapan saya, UGR bisa dimanfaatkan untuk pembelian tanah lagi syukur-syukur lebih produktif dibandingkan tanah sebelumnya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya