SOLOPOS.COM - Lahan sawah di Desa Kuncen, Ceper, Klaten, dibersihkan untuk pembangunan tol Solo-Jogja, Kamis (23/9/2021). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Areal sawah pertanian di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten, yang semula luasnya mencapai 90 hektare berkurang sekitar 6 hektare (ha) akibat terdampak proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja.

Kepala Desa Kuncen, Muryadi, mengatakan ada 92 bidang lahan seluas 6,5 ha di Kuncen yang berada pada ruas untuk jalan tol Solo-Jogja. Dari lahan itu, hanya dua bidang yang berupa pekarangan dan terdapat bangunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan lantaran mayoritas lahan terdampak tol di Kuncen berupa sawah, otomatis luas lahan pertanian di Kuncen berkurang. Muryadi mengatakan sebelumnya luas sawah sekitar 90 ha.

“Kalau total luas sawah yang terdampak itu sekitar 6 ha,” kata Muryadi saat ditemui di kantor Desa Kuncen, Kamis (23/9/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: 100 Ojol Dikerahkan Antar 1.000 Paket Apam Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten

Menurut dia, mayoritas pemilik bidang lahan yang digunakan untuk pembangunan jalan tol sudah menerima uang ganti rugi (UGR). Tersisa tiga bidang lahan yang belum menerima UGR salah satunya masih dalam proses administrasi sertifikat tanah.

Lebih lanjut, Muryadi menjelaskan sebagian lahan yang sudah dibebaskan pemerintah untuk pembangunan jalan tol mulai dibersihkan. Aktivitas pembersihan lahan itu sudah dimulai sekitar Agustus lalu.

“Sampai saat ini proses pembebasan lahan di wilayah Kuncen tidak ada masalah dan semua berjalan lancar,” kata Muryadi.

Harga Tanah Melambung

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Makmur I Desa Kuncen, Cipto Mulyono, 69, mengatakan sebagian sawah anggota kelompok tani itu terdampak proyek jalan tol. Dia mengatakan tak semua pemilik lahan menggunakan UGR yang diterima untuk membeli sawah pengganti.

Baca juga: Jos! Sidowayah Klaten Kembangkan Millenial Smartfarming Biar Petani Nggak Punah

Selain sulit untuk mendapatkan sawah pengganti serta harga tanah sudah melambung, banyak lahan pertanian yang merupakan tanah warisan. Alhasil, UGR yang diterima masih harus dibagi dengan para ahli waris lainnya.

Cipto mengakui sebagian sawah miliknya juga terdampak jalan tol. Luas sawah milik Cipto yang terdampak proyek tol sekitar 415 meter persegi dari total luas sawah sepatok lebih dari 2.000 meter persegi.

Cipto menggunakan UGR yang diterima untuk membeli sawah baru di Kabupaten Karanganyar. Sawah yang dibeli Cipto di Karanganyar lebih luas dibandingkan luas sawahnya yang diterjang jalan tol.

Baca juga: Lokasi Perayaan Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten Ternyata Pernah Dipindah Lho…

Cipto bisa membeli sawah seluas 2.000 meter persegi dengan harga per meter persegi Rp50.000.

Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono, menjelaskan proses pengadaan lahan untuk jalan tol Solo-Jogja sudah dilakukan di 15 desa. Nilai uang ganti rugi yang sudah dibayarkan sekitar Rp855 miliar. Sulis mengatakan hingga kini proses pengadaan lahan berjalan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya