SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah terendam banjir. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Puluhan ribu sawah yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng), terdampak banjir yang melanda sejak Jumat (30/1/2023). Meski demikian, dari 12 kabupaten/kota itu hanya sawah di tiga daerah yang bisa mendapatkan bantuan benih akibat dampak banjir.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jateng, Supriyanto, mengatakan ketiga daerah yang bisa mengajukan bantuan yakni Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Kudus. Sedangkan sembilan sisanya tak dapat bantuan karena lahan sawah yang terendam banjir tidak berpotensi mengalami puso.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Jadi tiga [Demak, Pati, dan Kudus) itu kan yang terparah, karena efeknya terancam puso. Nah, puso itu kalau bahasa di kami yang bisa dimintakan bantuan,” kata Supriyanto kepada Solopos.com, Selasa (10/1/2023).

Bantuan benih tersebut, terang Supriyanto, nantinya akan dimintakan pada Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu dikarenakan Pemprov Jateng tidak memiliki anggaran untuk bantuan benih itu.

“Pengajuanya dari provinsi ke Kementan, karena kami tak punya anggaran. Tapi bisa kami teruskan setelah kabupaten/kota yang puso mengajukan ke kami,” jelasnya.

Disinggung apakah ketiga kabupaten yang terdampak tersebut hingga detik ini telah mengajukan bantuan benih ke pemerintah provinsi, Supriyanto mengaku belum. Pihaknya pun mendorong ketiga kabupaten tersebut agar bisa segera menyerahkan dokumen dan berkas pendukung lainya agar bisa segera dimintakan bantuan benih kepada Kementan.

“Sampai detik ini belum ada yang mengajukan. Semoga bisa secepatnya (mengajukan), kami masih saling koordinasi untuk saling mengingatkan, agar bisa ngopeni wong tani [membantu petani],” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jateng, Hardiono, mengatakan bencana banjir ini benar-benar membuat petani Jateng terancam puso. Pihaknya pun berharap pemerintah memberikan bantuan benih kepada mereka yang terancam puso.

“Bencana ini kan, di luar dugaan kita, karena namanya musibah. Apalagi Februari masuk panen raya, jelas petani pada rugi, pada habis modalnya. Jadi harapanya, paling tidak pemerintah membantu dari segi benih,” pinta Hardiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya