SOLOPOS.COM - SAVE BENGAWAN SOLO - Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya beserta Muspida mengikuti penyusuran Bengawan Solo dari Desa Bulakan menuju Desa Langenharjo bersama Grup 2 Kopassus, Kamis (15/3/2012), Dalam kegiatan Save Bengawan Solo tersebut juga dilakukan penanaman pohon di bataran sungai dan bakti sosial. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SAVE BENGAWAN SOLO - Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya beserta Muspida mengikuti penyusuran Bengawan Solo dari Desa Bulakan menuju Desa Langenharjo bersama Grup 2 Kopassus, Kamis (15/3/2012), Dalam kegiatan Save Bengawan Solo tersebut juga dilakukan penanaman pohon di bataran sungai dan bakti sosial. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

SUKOHARJO--Sebanyak enam kecamatan di wilayah Kabupaten Sukoharjo yang dilintasi Tim Save Bengawan Solo dari gabungan tim Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada etape I. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo setidaknya ada 3.000 kepala keluarga (KK) yang terancam bencana banjir di bantaran sungai yang dilewati tim Save Bengawan Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Keenam kecamatan tersebut terdiri atas Kecamatan Nguter, Tawangsari, Sukoharjo, Grogol, Mojolaban dan Baki. Tim yang diikuti dari unsur TNI AD, Muspida Sukoharjo, SAR dan wartawan menyusuri Bengawan Solo dalam waktu 30 menit. Di bantaran sungai sepanjang sembilan kilometer tak ditemukan perumahan, hanya hutan jati dan sumac-semak setinggi satu meter.

Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, saat dijumpai wartawan di Pesanggrahan Langenharjo, Kamis (15/3/2012), mengungkapkan di wilayah Mojolaban selain daerah rawan banjir, juga merupakan daerah rawan longsor. Banjir yang terjadi, terang dia, berasal dari luapan Bengawan Solo dan anak sungai Bengawan Solo.

“Salah satu desa yang menjadi langganan banjir adalah Kadukan dan Langenharjoi di Kecamatan Grogol serta Desa Ngrombo di Baki. Jumlah KK di wilayah bantaran sungai itu mencapai 3.000 KK yang terancam banjir setiap intensitas hujan tinggi di hulu. Saat banjir awal Januari lalu, jumlah pengungsinya mencapai 7.000 orang,” ujarnya.

Untuk antisipasinya, Suprapto mengaku memberi sosialisai semaksimal mungkin ke daerah rawan banjir dan bencana lainnya untuk kewaspadaan dini dan apa yang dilakukan secara riil. Dalam penanganan banjir, lanjut dia, BPBD Sukoharjo dibantu oleh TIM SAR Sukoharjo dan Kopassus untuk evakuasi dan seterusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya