Solopos.com, RIYADH- Pihak berwenang pemerintah Arab Saudi sedang menguji cokelat yang dibuat perusahaan Inggris, Cadbury, yang diduga mengandung DNA babi pada Minggu (1/6/2014).
Setelah produk serupa ditarik dari Malasyia karena melanggar standar halal, Saudi Food dan Drug Authority mengambil sampel dari pasar lokal untuk menguji kontaminasi tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seperti dilansir Reuters, pemerintah negara yang berpenduduk Islam itu akan bertindak tegas jika cokelat tersebut terbukti mengandung babi.
Terungkapnya bahan babi pada cokelat Cadbury di Malasyia mengundang kemarahan di kalangan beberapa kelompok muslim di negara itu. Mereka telah memboikot semua produk yang dibuat oleh perusahaan produksi cokelat tersebut, Mondelez International Inc.
Pihak berwenang Malaysia telah menyatakan bahwa masih belum jelas apakah kontaminasi dari cokelat batangan Dairy Milk merupakan bahan untuk membuat cokelat atau terpengaruh dari faktor eksternal yang tidak disengaja.
Cadbury di Malaysia telah ditarik dari pasar sebagai tindakan pencegahan. Mereka belum memastikan apakah produk dari perusahaan yang sama mengandung DNA babi atau tidak.
“Kami mempunyai sertifikasi halal dan memiliki tingkat standar tertinggi terhadap label produk,” kata pemerintah Malasyia.
Sementara, pada hari Jumat, pemerintah Indonesia yang juga memiliki penduduk mayoritas Islam sedang menguji produk cokelat Cadbury untuk memastikan apakah memenuhi standar dalam Islam atau tidak.
Babi sangat dilarang dalam Islam. Arab Saudi yang merupakan tempat kelahiran agama tersebut menganut peraturan ketat terhadap larangan dalam agama mereka