SOLOPOS.COM - Warga Bauresan RT 004/RW 002, Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, mengawasi pergerakan kera di pepohonan, Selasa (25/4/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Satwa liar Wonogiri, serangan kera terjadi di empat kecamatan.

Solopos.com, WONOGIRI — Warga di empat kecamatan di Wonogiri sangat resah karena setiap hari menghadapi teror kera liar. Mereka meminta pemangku kepentingan terkait segera turun tangan menangani masalah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, teror kera terjadi di Wonogiri, Slogohimo, Batuwarno, dan Ngadirojo. Di Wonogiri serangan kera mengganas di Lingkungan Bauresan dan Cubluk, Kelurahan Giritirto; Dusun Norogo, Kajar, Gudang, Blembem, dan Jurug, Desa Pokoh Kidul.

Teror di Slogohimo terjadi di Dusun Sokoboyo, Desa Sokoboyo. Aksi monyet di Batuwarno terjadi di Dusun Butuh, Klumpit, Sumur, Lorog, Dahari, Weru, dan Laban, Desa Tegiri. Sedangkan di Ngadirojo serangan kera terjadi di Dusun Dungbandung, Desa Gemawang. (Baca juga: Serangan Kera Mengganas di Desa Tegiri  Batuwarno)

Ekspedisi Mudik 2024

Lokasi-lokasi tersebut berada di kawasan sekitar hutan. Warga menyebut serangan kera yang terjadi setiap hari sama halnya teror. Setiap hari mereka harus menjaga barang di rumah agar tak dijarah atau dirusak kera.

Di Lingkungan Bauresan dan Cubluk, kera kerap merusak genting rumah warga. Kejadian teranyar, puluhan kera merusak 25-30 buah genting rumah beserta eternit kepang dan menjarah bahan makanan yang dijual Sri Mulatsih, 40, warga Bauresan RT 004/RT 002, Senin (24/4/2017) pagi.

Akibat kejadian itu dia mengalami kerugian kurang lebih Rp1 juta. Bauresan RT tersebut berada di kawasan hutan lereng Gunung Gandul.

Pantauan Solopos.com di lingkungan itu, Selasa (25/4/2017) pagi, kawanan kera liar berada di pepohonan dekat rumah warga. Banyak dari primata itu bermain di genting-genting rumah. Mereka turun dari pohon melalui ranting bambu atau pohon lainnya. (Baca juga: 2 Bulan, Serangan Kera Bunuh 8 Kambing di Pokoh Kidul)

Warga setempat, Sri Mulatsih, saat ditemui Solopos.com, mengatakan serangan kera di lingkungannya terjadi sejak lima tahun lalu. Dari waktu ke waktu kera semakin berani, serangan mereka kian mengganas.

Binatang tersebut berani masuk ke rumah dengan merusak genting rumahnya saat dirinya tak berada di rumah, Senin lalu. Barang dagangan, seperti telur, satu stoples sosis siap makan, susu dalam kemasan plastik, seplastik onde-onde, mi instan, dan lainnya raib dijarah kawanan monyet.

“Tadi [Selasa] pagi kera-kera ke rumah saya lagi. Dua ekor nangkring di genting, puluhan lainnya menunggu di pohon belakang rumah. Saya langsung minta tolong warga buat mengusir mereka. Mohon ada penanganan dari pihak terkait. Warga sudah sangat resah,” kata dia.

Kepala Desa Sokoboyo, Ratno, mengatakan serangan kera terjadi di dua RT Dusun Sokoboyo, sejak dua tahun lalu. Kera merusak tanaman pangan warga di pekarangan rumah. Selama ini warga mengatasinya dengan geropyokan.

Serangan kera mereda selama tiga hari. Setelah itu kera datang lagi. Di Pokoh Kidul, kera menyerang kambing jawa. Warga mencatat delapan cempe atau anak kambing mati akibat terluka parah setelah diserang kera.

Sejumlah anggota grup Facebook beranggotakan warga Wonogiri menginformasikan serangan juga terjadi di Dungbandung. Kera mencuri susu bayi dan makanan di rumah warga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya