SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan kera. dokJIBI/SOLOPOS

Satwa liar Wonogiri, gerombolan kera menyerang tanaman warga di sejumlah desa.

Solopos.com, WONOGIRI — Gerombolan kera mulai menyerang sejumlah desa di Wonogiri. Tanaman buah-buahan di pekarangan rumah warga menjadi incaran gerombolan kera tersebut. Hal itu membuat warga resah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara itu, perwakilan desa-desa yang diserang kera merapatkan barisan untuk mencari  solusi mengatasi masalah itu. Mereka diundang Pemkab untuk membahas cara-cara menangani serangan kera.

Estu, 30, warga Bendorejo RT 001/RW 003 Sendang, Kecamatan Wonogiri, mengatakan sejak beberapa hari lalu gerombolan kera sering datang ke pekarangan rumahnya. Gerombolan kera itu memanjat pohon mangga di pekarangan rumahnya untuk mengambil buah mangga.

“Kalau datang bergerombol sekitar delapan hingga sepuluh ekor kera,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (18/7/2017).

Kepala Desa Sendang, Budi Hardono, mengatakan serangan gerombolan kera itu meresahkan warga. Tidak hanya tanaman yang diserang, beberapa warung juga disatroni kera yang lapar.

Dia menilai masalah utama serangan gerombolan kera itu adalah berkurangnya buah-buahan yang merupakan makanan utama kera di hutan. Gerombolan kera itu turun ke permukiman warga untuk mencari makanan, khususnya buah-buahan.

“Tanaman di ladang hingga di pekarangan semua dirusak kera. Warga sampai enggan menanam tanaman karena setiap menanam langsung rusak. Bahkan, ketela dan singkong, juga diserang gerombolan kera itu ,” ujarnya.

Keresahan warga terkait serangan gerombolan kera itu sudah didengar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Pemkab mengundang perwakilan sejumlah desa dari Kecamatan Wonogiri dan Selogiri untuk mendengarkan keluhan warga di Ruang Siweni, Gedung Setda Wonogiri, Selasa.

Kepala Bagian Perekonomian Wonogiri, Edhy Tri Hadyanto, mewakili Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan serangan kera sudah mulai terjadi di beberapa wilayah, antara lain Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Giriwoyo, dan Manyaran.

“Pertemuan ini menindaklanjuti keluhan warga di wilayah yang diserang kera. Kami minta masukan dan informasi dari teman-teman di wilayah,” ujarnya.

Edhy mengatakan Pemkab bakal mencarikan solusi untuk menanggulangi serangan kera itu. “Saat ini baru kami gali informasinya. Usulannya apa baru kami pertimbangkan. Ini hal yang spesifik penanganannya dan penyebabnya harus dilihat secara komprehensif,” imbuh Edhy.

Menurut dia, ketersediaan makanan gerombolan kera di hutan mulai berkurang. Selain itu, memasuki musim kemarau, persediaan air juga menipis. Hal itulah yang membuat gerombolan kera turun ke pemukiman warga untuk mencari makan.

Terdapat dua usulan penanganan serangan kera dalam pertemuan tersebut, yakni perbaikan habitat dan pengurangan populasi kera. Namun, usulan tersebut akan dipertimbangkan lebih dalam lagi sebelum Pemkab turun tangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya