SOLOPOS.COM - Parto Wiyono, 82, warga Jambeyan, Sambirejo, menunjukkan empat ekor domba yang tersisa di kandangnya setelah serangan anjing liar, Senin (18/9/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Satwa liar Sragen, tiga ekor domba milik warga Sambirejo mati diserang anjing liar.

Solopos.com, SRAGEN — Tiga ekor domba peliharaan Parto Wiyono, 82, warga Dukuh Sunggingan RT 011 Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, ditemukan mati dalam kondisi tercabik kaki dan perutnya, Senin (18/9/2017) dini hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peristiwa kematian tiga ekor domba itu sempat memunculkan spekulasi tentang adanya macan masuk kampung. Namun setelah ditelisik, kematian tiga ekor domba itu diduga karena dimangsa tiga anjing liar berwarna hitam yang sering keluar pada malam hari.

“Pada malam hari saya tidak mendengar ada suara lolongan anjing. Namun saat menjelang Subuh, anak saya pulang dari latihan pencak silat memberi tahu istri saya dombanya keluar kandang. Hari masih belum pagi benar. Akhirnya kami mencarinya. Seekor kambing ditemukan mati di pinggir sungai yang berjarak 150 meter dari rumah. Satu ekor lagi ditemukan di utara rumah dan seekor lainnya ditemukan di pinggir alas yang berjarak 500 meter dari rumah,” ujar Parto saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Senin siang.

Parto semula memiliki tujuh ekor domba. Kini, dia tinggal memiliki empat ekor domba di kandang samping rumahnya. Dia menyampaikan serangan anjing liar itu mengenai betis domba bagian belakang semua dan bagian perut belakang.

“Ada juga bekas cakaran. Saat ditemukan sebenarnya ada satu yang masih sekarat kemudian saya sembelih sekalian. Semuanya saya kubur di belakang rumah,” katanya.

Parti mengaku mengalami kerugian Rp4 jutaan akibat kematian tiga ekor domba indukan dan domba dewasa itu. Parto berharap cukup tiga ekor domba itu yang menjadi korban dan jangan sampai muncul korban lagi.

“Warga sudah mendeteksi anjing-anjing itu. Kalau keluar memang hanya malam hari. Seumur hidup saya ya baru kali ini ada anjing yang memakan hewan ternak. Kemungkinan anjing itu berasal dari desa tetangga,” imbuhnya.

Warga lainnya, Sugiyono, 37, mengatakan sebelum peristiwa itu ada warga yang melihat kijang turun ke permukiman. Munculnya kijang liar itu diketahui para pemburu binatang. Setelah itu, Sugiyono mendengar ada warga yang melihat ada harimau mendekati permukiman.

“Setelah isu itu hilang kemudian muncul ada domba Mbah Parto yang mati dimangsa binatang buas. Kecurigaan awal dikaitkan dengan munculnya harimau tadi. Tetapi setelah diselidiki ternyata dugaan kuatnya anjing liar karena ada warga yang mengetahui ulah anjing liar itu,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya