SOLOPOS.COM - Ilustrasi kera (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Satwa liar Boyolali, serangan monyet liar di wilayah Karanggede mengganas.

Solopos.com, BOYOLALI — Serangan monyet liar di wilayah Kecamatan Karanggede, Boyolali, kian ganas akhir-akhir ini. Setelah menyerang tiga warga Desa Sendang hingga mengalami luka serius, monyet liar itu kembali berulah dengan menyerang warga Desa Dologan, Karanggede.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (28/3/2017), monyet liar itu menyerang Jumirah, 60, warga Dukuh Warak, Desa Dologan, Senin (27/3/2017). Perempuan lanjut usia (lansia) itu mengalami luka cukup serius di bagian kepalanya.

Kulit dan daging kepala Jumirah terkelupas selebar belasan sentimeter akibat dirobek dan digigit monyet liar. “Saat itu, Nenek Jumirah lagi menganyam caping di emperan rumahnya bersama warga lainnya. Apes, di tak bisa menghindar ketika monyet liar itu menyerang secara membabi buta,” ujar Sukimin, Kepala Desa Sendang, kepada Solopos.com, Selasa (28/3/2017).

Akibat kejadian itu, Jumirah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Nenek-nenek itu mendapatkan jahitan di kepalanya dan mendapatkan pengobatan. “Ini kejadian kali kesekian. Korbannya sudah empat dengan luka cukup serius,” paparnya.

Sukimin mengaku telah melakukan perburuan monyet liar itu selama berhari-hari, baik pagi, siang hingga malam hari. Perburuan melibatkan seratusan personel dari TNI, polisi, Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin), serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.

Tak hanya bersenjata, perburuan juga melibatkan sejumlah anjing pelacak. Namun, kata dia, keberadaan monyet itu tetap tak terlihat. “Medan perburuan memang cukup sulit, di area perbukitan,” ujarnya.

Kapolsek Karanggede, AKP Margono, akan terus berkoordinasi dengan BKSDA untuk menemukan metode atau cara memancing agar monyet liar itu mau keluar dari persembunyian mereka. “Kami sedang berupaya keras untuk menangkap monyet liar itu. BKSDA juga sedang menyusun strategi,” jelasnya.

Margono mengaku sangat terbuka bagi siapa saja warga atau pihak lain yang memiliki pengalaman dan kemampuan tertentu untuk menangkap monyet liar itu. Dia akan sangat mengapresiasi jika ada orang-orang yang memiliki kemampuan khusus menangkap monyet yang sangat meresahkan warga ini.

“Kami akan sangat berterima kasih jika ada warga yang memiliki kemampuan khusus untuk membantu warga menangkap monyet liar itu,” terangnya.

Berdasarkan pengakuan sejumlah warga, monyet liar itu memiliki ciri-ciri ekor panjang. Sampai saat ini, baru seekor monyet yang terlihat dan yang kerap menyerang warga. “Mungkin habitatnya terdesak. Hewan itu punya insting melindungi daerahnya,” tulis Irina Fatharani, salah satu warga Karanggede, di akun Facebooknya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya