Solopos.com, MADIUN - Seorang warga Kabupaten Madiun dinyatakan positif virus corona atau Covid-19. Pasien positif corona itu merupakan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Madiun.
Seperti diketahui, dia merupakan warga Kabupaten Madiun pertama yang terjangkit virus corona. Dia dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun. Sebelumnya, di RSUD Madiun itu ada delapan paasien positif corona, namun semuanya warga Kabupaten Magetan.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Prediksi Tim UGM Jogja: Kasus Positif Corona Indonesia Maksimal 6.174, Bisa Reda Juni 2020
Kepala Sub Bag TU Kantor Kemenag Kabupaten Madiun, Irfan Alkhaidari, membenarkan satu orang ASN Kemenag Kabupaten Madiun positif corona. Hal itu membuat ASN di lingkungan Kemenag Kabupaten Madiun diminta untuk bekerja dari rumah.
Seluruh pekerjaan dilakukan secara online. "Untuk ASN yang bertugas di pelayanan harus memerhatikan protokol keamanan. Harus memerhatikan prinsip jaga jarak antar-orang," kata dia, Rabu (1/4/2020).
Irfan meminta seluruh pegawai Kemenag supaya tetap tenang dan jangan panik. Bagi pegawai yang sempat berkontak dengan pasien supaya bisa melakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang ada.
Ganjar: Jangan Khawatir Tertular! Jenazah Korban Corona Diurus Sesuai Prosedur
Direktur RSUD dr. Soedono Madiun, Bangun Trapsila Purwaka, mengatakan pasien positif corona yang merupakan ASN Kemenag Madiun itu mengalami badan panas, batuk, dan sesak napas. Pasien tersebut mengalami kondisi tersebut seusai pulang dari Surabaya untuk mengikuti kegiatan.
Pasien menghadiri acara di Surabaya bersama dua temannya. Saat ini kedua temannya itu juga dirawat di RSUD dr. Soedono sebagai pasien PDP. "Untuk hasil pemeriksaan dua teman pasien belum diketahui," jelas dia.
Pelacakan
Kasus corona pertama di Kabupaten Madiun itu diungkapkan oleh Bupati Ahmad Dawami saat melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan para pengendara di Exit Tol Dumpil, Madiun, Selasa (31/3/2020) malam. "Kondisinya baik. Saat ini dirawat di RSUD dr. Soedono," kata dia kepada wartawan.
Cuma Butuh 2 Menit, Alat Tes Corona Buatan AS Siap Produksi Massal
Pihaknya saat ini telah melakukan tracing terhadap riwayat perjalanan pasien. Pasien sempat bertemu dan melakukan kontak dengan siapa saja juga akan dilacak. "Kami akan melakukan deteksi dan tracing supaya penyebaran ini bisa dibatasi," jelas Kaji Mbing.
Data Senin (30/3/2020), jumlah orang dalam risiko (ODR) sebanyak 378 orang, 88 orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak empat orang.