Solopos.com, JAKARTA – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makariem menolak bahasa Melayu menjadi bahasa pengantar di ASEAN. Ia pun menegaskan akan mengedepankan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN.
“Saya sebagai Mendikbudristek, tentu menolak usulan tersebut [usulan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob agar memperkuat bahasa Melayu sebagai bahasa perantara dan bahasa resmi ASEAN]. Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, seperti dilansir dari Bisnis.com, Selasa (5/4/2022).