SOLOPOS.COM - Bangku taman di Pedestrian Malioboro depan Gedung DPRD DIY menarik wisatawan untuk berswa foto di momen libur panjang Maulud Nabi, Senin (12/12/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, JOGJA - Seorang pedagang kaki lima atau PKL di Zona 3 Malioboro terkonfirmasi positif Covid-19, Jumat (6/9/2020). Pedagang tersebut meninggal dunia tak lama setelah hasil tes swabnya keluar.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi, menyampaikan pedagang tas dan dompet itu masih aktif berjualan hingga 26 Agustus 2020 lalu. Keesokan harinya, dia merasa demam, lemas dan batuk sehingga tidak berjualan mulai terhitung tanggal itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada 1 September 2020 PKL tersebut memeriksakan diri ke Puskesmas, selanjutnya pada 2 September 2020 dibawa ke Rumah Sakit untuk menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. "Tanggal 4 [September] hasil Swab keluar konfirmasi positif dan meninggal sore harinya, dimakamkan malam hari itu juga di Kulonprogo," jelas Heroe seperti dikutip dari Harianjogja.com.

Belum Sepekan Mundur dari Persis Solo, Budi Kurnia Resmi ke Mitra Kukar

Heroe mengatakan upaya tracing dilakukan sejak Sabtu (5/9/2020) pagi. Gerak cepat dilakukan Tim Gugus Tugas dengan meliburkan dua ruas PKL di Zona 3 sebanyak 8 PKL. "Kedua ruas itu jualannya berdekatan dengan pedagang PKL yang berumur 68 tahun," jelasnya.

Tracing tak hanya di lingkungan PKL Malioboro, melainkan juga di kawasan tempat tinggal pasien Covid-19 tersebut. "Baik yang ada di sekitar lapak jualan PKL maupun yg ada di sekitar rumah tinggalnya di Wilayah Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Jogjakarta," imbuhnya.

Dari hasil Tracing diketahui anggota keluarga yang melakukan kontak yakni anak, menantu, dan cucu. "Anak dan menantu yang mengantar berobat ke puskesmas dan yang sempat menggantikan jualan," terang Heroe.

Dia melanjutkan bahwa orang yang kontak erat dengan pasien mulai dari keluarga maupun rekan PKL Malioboro diminta untuk isolasi mandiri termasuk warga yang shalat jemaah bersama pasien yang bersangkutan. Heroe menginformasikan bagi PKL lain masih boleh berjualan seperti biasa, karena kontak erat sudah melakukan isolasi mandiri, sehingga pihaknya mengklaim kondisi Malioboro masih aman.

"Sementara pedagang PKL lainnya masih diijinkan untuk berjualan dan kondisi di Malioboro masih aman, sebab yang kontak erat sudah diliburkan dan isolasi mandiri," ujarnya.

Kebakaran Hanguskan Dapur & Kandang di Mondokan Sragen, 1 Sapi Mati Terpanggang

Penyebab penularan dari kasus PKL Malioboro ini masih ditelusuri apakah dari pembeli atau dari kontak lainnya. Heroe meminta agar jangan berspekulasi apapun terhadap kasus PKL Malioboro sebab kasus positif ditemukan satu orang pedagang, sedangkan yang lainnya menunggu hasil tracing.

"Kita berharap tidak meluas, makanya kita saat ini yang kontak erat kita periksa semua, hasilnya nanti akan diambil kebijakan lebih lanjut," tandasnya.

Adanya kasus positif di kawasan Malioboro ini, Heroe belum berencana menutup Malioboro. "Kita masih menunggu hasil Tracing, semua kebijakan diambil setelah hasil Tracing dan data-data lainnya didapatkan,"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya