SOLOPOS.COM - Ilustrasi (chicmagz.com)

Harianjogja.com JOGJA—Profesionalitasmu diuji saat dipertemukan dengan mantan di lingkungan pekerjaan. Baik pihak yang ditinggalkan maupun pihak yang meninggalkan, pertemuan mantan pacar di lingkungan pekerjaan bukanlah hal yang mudah dirasakan.

Perasaan yang bergejolak cenderung mendorong emosi kita menjadi sulit dikendalikan. Namun pada sisi lain, kondisi seperti ini mau tak mau harus dikalahkan demi sikap prfesional saat bekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Profesional, mudah diucapkan namun rasanya sulit dilakukan. Hermawan, 32, seorang karyawan swasta bidang penerbitan buku di Jogja memiliki pengalaman kurang menyenangkan seperti ilustrasi di atas.

Kendati tak lebih dari lima bulan dia menjalin kasih dengan rekan sekantornya, Hermawan harus menerima kenyataan pahit diputuskan.

Tak hanya itu, Hermawan juga harus melihat mantan kekasihnya tersebut asyik menceritakan kekasih baru penggantinya dan kerap pula melihat diantar dan dijemput penggantinya.

Meskipun kini hanya sebatas hubungan rekan kerja, tidak dipungkiri Hermawan masih kerap resah untuk mengendalikan emosi yang bergejolak.

“Berusaha bersikap profesional saja, pahami apa yang harus menjadi batas kita berfikir dan bersikap. Pokoknya jangan galau, galau bikin kita enggak profesional,” kata pria asal Magelang, Jawa Tengah ini.

Di samping sikap mantan pacar yang kerab membuatnya resah, gunjingan rekan-rekan kerja lainnya juga kadang membuatnya tak nyaman. Pasalnya, meskipun hanya terhitung sebentar menjalin kasih kabar tersebut mudah sekali tersebar di lingkugan kerjanya yang kebetulan tidak terlalu banyak memiliki karyawan.

Menurut dia, usaha untuk menghilangkan ketidaknyamanan itu ialah dengan memberikan sinyal batasan kepada rekan kerjanya.

“Tunjukkan saja kalau kita tidak suka menjadi bahan pembicaraan jika berhubungan dengan mantan, dengan sikap itu beberapa teman bisa menghargai saya kok, ya meskipun masih ada saja yang tetap mengejek,” tandasnya.

Pengalaman bekerja dengan mantan juga dialami oleh Intan Puspita, 28. Dia yang juga dikenal sebagai penari ini beberapa kali dipertemukan dengan mantannya dalam pekerjaan seni yang mereka tekuni.

Pada awalnya Intan mengaku dilanda perasaan resah saat terlibat dalam kerja sama tersebut, namun lama kelamaan situasi itu berhasil mereka kendalikan.

Rekan kerja lainnya pun dapat menghargai hubungan baru mereka dan hasilnya pekerjaan yang melibatkan keduanya tidak terganggu dengan latar belakang hubungan asmara yang kandas.

“Awalnya berat ya, tapi pekerjaan kami adalah pekerjaan kolektif akan banyak pihak yang dirugikan jika sikap kami tidak dewasa, kesadaran itulah yang mendorong kami untuk bersikap profesional. Sekarang hubungan kami biasa saja selayaknya teman-teman yang lain,” kata Intan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya