SOLOPOS.COM - Data warga di lereng Gunung Semeru yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian Tim SAR, Minggu (5/12/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, LUMAJANG — Sebuah dusun di Kelurahan Sumber Wulung, Candipurno, Lumajang, Jawa Timur tertimbun abu Gunung Semeru dan hingga Minggu (5/11/2021) belum bisa dilakukan evakuasi akibat tebalnya material letusan.

Ada dugaan puluhan warga di lereng Gunung Semeru tertimbun di dalam lautan abu yang menutupi wilayah tersebut.

Promosi Program BRInita Sulap Lahan Sempit Jadi Urban Farming yang Produktif

Dari data yang diperoleh Solopos.com, Minggu malam, ada 22 orang yang belum diketahui nasib mereka. Mereka berasal dari beberapa desa di Kecamatan Candipuro dan Tempursari.

Pencarian korban dihentikan dan akan dilanjutkan, Senin (6/11/2021). Salah satu sukarelawan TIM SAR dari Soloraya, Triyanto, menginformasikan pencarian akan dilakukan dengan alat berat besok.

“Ini kami turun lagi karena dusunnya tertimbun. Pencarian besok memakai alat berat di satu dusun yang terendam. Lokasinya di Kelurahan Sumber Wulung, Candipurno,” ujar Triyanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu malam pukul 23.15 WIB.

Baca Juga: Timbunan Abu Semeru di Kampung Renteng Nyaris Seatap Rumah 

Triyanto yang berasal dari sukarelawan SAR Rescue Sahabat Muslim (RSM) menambahkan, hujan mulai turun sehingga ia dan rekan-rekannya turun dari lokasi pencarian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Ini hujan mulai gerimis. Kami turun. Masih ada pengungsi di atas,” katanya.

Ia memastikan kebutuhan untuk pengungsi khususnya makanan sudah tercukupi. Namun yang masih dibutuhkan adalah pakaian dan perlengkapan bayi.

“Ini data malam hari ini. Logistik terkaver. Yang belum adalah pakaian dan perlengkapan bayi,” katanya.

Sebelumnya, Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan saat ini masyarakat terdampak akibat bencana erupsi Semeru berjumlah 5.205 jiwa.

Sebanyak 1.300 orang kini tengah berada di pengungsian. “Masyarakat yang terdampak baik awan panas guguran di dua kecamatan kemudian masyarakat terdampak debu vulkanik di delapan kecamatan itu totalnya 5.205 jiwa, dengan 1.300 orang di pengungsiaan,” jelas Abdul dalam konferensi pers daring, Minggu (5/12/2021).

Hingga Minggu malam korban meninggal tercatat 15 orang, puluhan terluka bakar dan puluhan lainnya masih hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya