SOLOPOS.COM - Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI). (Foto istimewa)

Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) dan Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar telah diselenggarakan pada 26 – 29 Oktober 2017.

Harianjogja.com, JOGJA- Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Penerbit Mizan kembali menyelenggarakan Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) dan Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar yang diselenggarakan pada 26 – 29 Oktober 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI) merupakan ajang pertemuan para penulis cilik serta siswa Sekolah Dasar (SD) yang tertarik di bidang sastra se-Indonesia.

Sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2008, lebih dari 10.000 naskah terkumpul, diikuti oleh lebih dari 5000 pendaftar dari seluruh Indonesia dan akhirnya mempertemukan 1500 anak dalam konferensi penulis anak satu-satunya di Indonesia pada sembilan tahun penyelenggaraannya. Para penulis tergabung dalam komunitas Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) DAR! Mizan.

“KPCI ajang pertemuan para penulis cilik serta siswa SD yang tertarik di bidang sastra se-Indonesia,” kata Mida Ru’yati Laila, Ketua Pelaksana KPCI 2017, dalam rilis yang diterima Harianjogja.com.

Pre Event dan Sosialisasi Gelaran Satu Dekade KPCI ini merupakan momen spesial sepuluh tahun penyelenggaraan KPCI.

Acara ini akan menghadirkan kompetisi sastra tingkat nasional dan konferensi penulis anak, Satu Dekade KPCI juga mempunyai agenda pre-event diantaranya: Kompetisi menulis tingkat nasional bertajuk “KKPK Writing Marathon” dan dalam usianya yang menginjak satu dekade atau sepuluh tahun, tim KPCI merangkul lebih luas penulis cilik dari seluruh Indonesia dengan mengadakan roadshow ke 13 Kabupaten di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi, Jogja, Makassar, Tangerang, Sumedang, Salatiga, Karawang, Sidoarjo, Surabaya hingga Bali.

“Kegiatan ini sebagai bentuk sosialisasi kepada siswa seluruh Indonesia agar bisa mengikuti kegiatan ini. Kami berharap dapat mengembangkan dunia literasi dan kesusastraan di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak agar minat baca dan juga menulis pada anak dapat meningkat,” kata Mida.

Buku untuk Indonesia Tak hanya itu, Satu Dekade KPCI menggelar aksi gerakan sosial berbagi buku untuk anak-anak di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

Gerakan yang diberi nama KKPK Reading Movement #KKPKuntukIndonesia ini bertujuan mengasah kepekaan anak-anak dan membangun jiwa berbagi. Anak-anak dapat meyumbangkan buku jenis apa pun ke tim Mizan. Bagi lima buku yang disumbangkan, mereka akan diberi buku Kecil Kecil Punya Karya (KKPK) seri terbaru. Selain dapat buku baru, anak-anak pun dapat berbagi buku yang tentunya bermanfaat bagi anak-anak yang memiliki akses buku yang cukup sulit.

Para peserta adalah 165 anak terpilih yang diseleksi langsung oleh tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Penerbit Mizan. Para peserta mengirimkan naskah untuk diseleksi dalam lima kategori lomba, yaitu: Cipta Cerpen Tingkat Pemula, Cipta Cerpen Tingkat Penulis, Cipta Syair, Cipta Pantun dan Mendongeng.

Pada penyelenggaraan tahun ini jumlah pendaftar membludak mencapai 1609 pendaftar dan naskah yang terkumpul dengan rincian: 639 naskah untuk kategori lomba menulis cerpen pemula, 191 naskah untuk kategori mendongeng, 442 naskah untuk kategori pantun, 287 karya untuk kategori cipta syair dan 50 naskah untuk kategori menulis cerpen tingkat penulis.

CEO PT Mizan Pustakan Yadi Saeful Hidayat menyebutkan KPCI merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia sebagai salah satu unit untuk menyampaikan pendapat, dan melatih anak-anak mengasah kemampuan literasinya. Salah satu dari anak peserta KPCI tahun 2016 dikirim untuk mengikuti Pameran Buku Dunia di Frakfrut, Jerman.

“Sejumlah penerbit maupun penulis yang hadir di Frakrut, Jerman kaget begitu mengetahui tentang anak-anak Indonesia sudah menulis sejak sekolah dasar, dengan hadirnya perwakilan KPCI di sana,” kata Yadi.

Peserta yang terpilih akan dikarantina selama 4 hari 3 malam dan akan mendapatkan berbagai pengalaman mulai dari motivation session bersama dengan para penulis cilik ternama.

“Seleksi sudah ditutup 12 September lalu dan langsung diseleksi hingga menjadi 165 peserta yang kemudian akan dikarantina selama 4 hari 3 malam di Bogor mendatang,” kata Kak Mida.

Para peserta juga akan mendapatkan coaching class dari para pegiat sastra. Peserta yang ikut akan berkompetisi kembali dan selanjutnya hasil lomba tersebut akan diumumkan langsung pada penutupan di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka juga akan mendapatkan uang beasiswa, trofi dan uang pembinaan.

Di hari kedua peserta akan melakukan konferensi untuk menelurkan rekomendasi dari para penulis dan pegiat sastra cilik ini yang ditujukan kepada Pemerintah, Keluarga, Penerbit dan Sekolah. Mereka akan bersama merumuskan rekomendasi apa yang mereka inginkan untuk kemajuan dunia sastra terutama sastra untuk anak anak. Konferensi ini dilakukan layaknya konferensi orang dewasa dimana semua dari dan untuk peserta itu sendiri.

Konferensi ini merupakan salah satu acara inti dalam rangkaian acara puncak Konferensi Penulis Cilik Indonesia dan Apresiasi Sastra Siswa Sekolah Dasar 2017. Tak hanya itu, peserta juga diajak berwisata edukasi ke Junggle Land. Selain itu pada momen yang spesial penyelenggaraan Satu Dekade Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2017 akan pula digelar Malam Penganugerahan Penulis Cilik Indonesia 2017 sebagai bentuk apresiasi terhadap para penulis cilik yang telah banyak menelurkan karya selama tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya