SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi serangan diabetes. (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, JOGJA-Lebih dari 370 juta orang di dunia menderita diabetes dan 280 juta lainnya berisiko untuk terkena diabetes. Di Indonesia diabetes masih menjadi penyakit nomor enam penyumbang angka kematian terbanyak.

Diabetes merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah melampaui batas normal. Penyakit ini berhubungan erat dengan hormon insulin yang mengatur penyimpanan glukosa di dalam sel-sel tubuh sebagai sumber energi, serta menjaga kadar glukosa supaya tetap stabil.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Diabetes terbagi menjadi dua tipe, berdasarkan ketergantungan tubuh terhadap insulin,” ujar Ketua Panitia World Diabetes Day (WDD) 2013 Queen Sugih Ariyani kepada Harianjogja.com, Rabu (20/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Diabetes tipe pertama, katanya, terjadi apabila tubuh tidak memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup. Diabetes tipe ini biasanya disebabkan oleh faktor genetik dan autoimun sehingga bisa saja terjadi pada anak atau usia muda. Sedangkan, diabetes tipe kedua merupakan kelainan tubuh dimana sel-sel tubuh tidak dapat merespon fungsi dari hormon tersebut. “Diabetes tipe dua ini biasanya terkait dengan pola makan yang kurang baik dan kurangnya aktivitas fisik serta biasa terjadi pada rentang usia dewasa,” tukasnya.

Saat ini, perhatian dunia banyak tercurah pada penyakit-penyakit menular. Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa nomor 61/225 pada 20 Desember 2006 menetapkan 14 November sebagai Hari Diabetes Sedunia. “Resolusi ini juga yang mendeklarasikan diabetes masalah serius bagi dunia,” ucapnya.

Untuk memperingati hari diabetes, Center for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA) dalam bidang kesehatan masyarakat bersama Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) menggelar acara World Diabetes Day di Lapangan RSUP Sardjito. Kegiatan tersebut melibatkan mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universits Kristen Duta Wacana (UKDW).

“Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat mengenai faktor risiko dan bahaya diabetes. Masyarakat perlu memahami diabetes secara menyeluruh, baik faktor risiko, diagnosis, komplikasi, serta bagaimana mengendalikan dan menghindari diabetes,” tandas Ariyani.

Usai kegiatan, para peserta melakukan pemeriksaan kesehatan baik tes kadar gula darah, tekanan darah maupun indeks masa tubuh. Dari hasil pemeriksaan tersebut didapatkan 15% peserta berisiko untuk mengidap diabetes. “Faktanya, memang, satu dari dua penderita diabetes tidak tahu bahwa mereka memilikinya,” tandas Ariyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya