SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Kota Semarang saat memasang garis pembatas berupa pita berwarna kuning di salah satu lapak pedagang di Pasar Johar Semarang, Senin (21/2/2022). (Solopos.com-Satpol PP Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Semarang mulai menerapkan penyegelan lapak pedagang di Pasar Johar Semarang, Senin (21/2/2022). Pada hari pertama itu, ada sekitar 109 lapak milik pedagang yang dilakukan penyegelan dengan dipasang pita berwarna kuning.

Proses penyegelan lapak pedagang Pasar Johar Semarang itu pun berlangsung lancar. Hal itu dikarenakan tidak banyak pedagang atau pemilik lapak yang berada di lokasi saat Satpol PP Kota Semarang melakukan penyegelang dengan memasang garis atau pita berwarna kkuning.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan penyegelan ratusan lapak pedagang di Pasar Johar Semarang itu dilakukan karena selama ini lapak tersebut dibiarkan kosong. Padahal, seharusnya setelah menerima berita acara serah terima (BAST) pedagang harus menempati lapak tersebut dan tidak dibiarkan kosong lebih dari tiga bulan. Hal itu juga sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang No.9/2013 tentang Penataan Pasar.

Baca juga: Satpol PP Bakal Segel 555 Lapak Pasar Johar Semarang, Ini Gegaranya

“Ini lapaknya [yang disegel] sudah lama kosong. Dinas Perdagangan sudah menegur. Kemudian, Dinas Perdagangan menyurati kita agar melakukan penataan Johar tengah, utara, dan selatan. Maka hari ini kami ambil tindaklanjuti dengan melakukan penyegelan terhadap 109 lapak,” terang Fajar, dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Senin.

Fajar mengatakan total ada sekitar 555 lapak di Pasar Johar Semarang yang menjadi sasaran Satpol PP untuk dilakukan penyegelan. Proses penyegelan pun akan dilakukan secara bertahap mulai Senin ini.

Ia pun meminta pedagang atau pemilik lapak yang tidak terima lapaknya disegel untuk melapor ke Dinas Perdagangan. Namun, jika setelah 15 hari tidak mengurus perizinan ke Dinas Perdagangan, maka lapa yang disegel tersebut akan dialihkan ke pedagang lain.

“Masih banyak pedagang yang membutuhkan lapak. Yang sudah dapat kok malah enggak mau menempati,” ujar Fajar.

Baca juga: Ludes! Ini Wujud Kompleks Relokasi Pasar Johar Semarang Pasca Kebakaran

Fajar pun menyesalkan sikap pedagang atau pemilik lapak di Pasar Johar Semarang yang tidak mau menempati lapaknya, atau dibiarkan kosong. Padahal, penataan lapak sudah digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sejak bulan September lalu.

Selain itu, anggaran untuk renovasi Pasar Johar Semarang tidak sedikit. Pemerintah menggelontorkan dana mencapai Rp750 miliar untuk merenovasi Pasar Johar Semarang yang mengalami kebakaran dahsyat pada Mei 2015 lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya