SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Seorang warga mengadukan perilaku anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Pemkot Jogja. Beberapa oknum Satpol PP diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal kepada salah satu pengunjung yang datang ke Balaikota.

Pelapor adalah Adriani Dwi Kartika Zulivan, 28, warga Umbulharjo, Jogja. Dia mengaku mengalami pelecehan seksual secara verbal pada Jumat (31/8) lalu.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Melalui surat elektronik, Selasa (4/9) malam, lulusan universitas terkemuka di Jogja itu mengadukan peristiwa yang dialaminya itu ke Walikota.

“Tadi malam surat aduan itu sudah saya kirimkan ke Walikota Jogja, termasuk ke Humas dan Dinas Ketertiban. Tapi, sampai saat ini masih belum ada tanggapan,” jelas Adriani saat dihubungi, Rabu (5/9) siang.

Kejadian tersebut berawal saat Adriani datang ke Balaikota pada Jumat pagi untuk mengurus Kartu Kuning (AK1) di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Jogja. Karena hari itu merupakan Hari Sego Segawe, dia pun memarkir mobil di utara Balaikota.

Menurut dia, ketika melalui pintu gerbang samping masjid Diponegoro, Balaikota, sejumlah petugas Satpol PP di pos pengamanan menatapnya dengan tatapan tidak suka. “Waktu itu, saya ingin melewati saja, tapi saya memerlukan mereka untuk bertanya,” ujar perempuan berparas cantik itu.

Beberapa petugas menjawab dengan baik, namun menurut Andriani sebagian petugas justru melontarkan celetukan yang dianggapnya tak sopan. Semisal tawaran mengantar hingga menilai cara berjalannya mirip model.

Perilaku tak menyenangkan kembali dia alami seusai mengurus kartu pencari kerja itu. Saat akan keluar dari Balaikota, ia melintas di depan kantor Dinas Ketertiban. Dari kejauhan, tiga orang petugas Satpol PP terdengar bersiul ke arahnya.

“Ingin saya hampiri, catat nama, lalu ambil foto mereka. Namun saya urungkan karena harus mengejar jadwal kereta Prameks,” jelas dia.

Dalam surat elektronik yang dikirimkan, Adriani mendesak Walikota agar mengambil tindakan serius atas perilaku tak terpuji yang dilakukan pegawainya. Dia yakin, tindakan serupa tak hanya menimpa dirinya saja. “Jangan sampai orang-orang seperti saya trauma lalu enggan berurusan dengan Balaikota,” katanya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya