SOLOPOS.COM - Aparat Polres Karanganyar memasang water barrier di lokasi kecelakaan maut di Colomadu, Jumat (8/4/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menjelang Lebaran, Satlantas Polres Karanganyar mulai memetakan blind spot atau titik buta penyebab kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Pemetaan dilakukan untuk mengantisipasi lakalantas saat arus mudik dan balik Lebaran nanti.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Yulianto, mewakili Kapolres, AKBP Danang Kuswoyo, mengaku telah membentuk tim reaksi cepat (Quick Response) penanganan kecelakaan. Tim reaksi cepat bertugas mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas. Tim ini terdiri atas Satlantas, Jasa Raharja, tim kesehatan, JSN, mobil derek, dan pemadam kebakaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tim reaksi cepat mempunyai tugas untuk melakukan pertolongan dan tindakan yang cepat, jika ada kecelakaan di wilayah hukum Polres Karanganyar. Terutama kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal dunia,” katanya, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga: Adu Banteng Truk Engkel vs Motor di Karanganyar, 1 Meninggal Dunia

Dalam bertugas tim reaksi cepat dibekali dengan peralatan yang memadai untuk penanganan kecelakaan. Targetnya Karanganyar harus zero kecelakaan berakibat fatal sampai ada korban meninggal. Petugas akan dimaksimalkan melakukan pengawasan dan pemantauan di ruas jalan utama, blind spot, jalan menuju lokasi wisata, termasuk jalan tol yang diperkirakan saat mudik ini akan ramai sekali.

“Kami juga mulai memetakan blind spot yang terus berubah-ubah. Salah satunya di Jl. Adisucipto, Colomadu. Karena itu perlu diantisipasi agar angka kecelakaan sampai berujung korban meninggal bisa ditekan seminim mungkin,” katanya.

Kasi Lalu lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Karanganyar, Muladi, mengatakan beberapa blind spot ditemukan di wilayah Geneng atau selatan Radio Swiba Karanganyar kota. Di sana, sering terjadi pengendara mengalami lakalantas tunggal maupun melibatkan pengguna jalan lain.

Baca Juga: Kronologi Laka Maut di Mojogedang Antara Truk Engkel Vs Motor

Ia tidak mengetahui kenapa wilayah tersebut kerap terjadi kecelakaan sehingga disebut blind spot. Rambu maupun alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) sebenarnya tersedia di sana.

“Bersama Satlantas dicari sebenarnya faktor apa yang memunculkan blind spot. Di beberapa kejadian lakalantas memang tidak dilaporkan karena fatalitasnya kecil,” katanya.

Lokasi blind spot lainnya ada di batas pemisah flyover Palur dengan jalan raya. Titik butanya sudah diantisipasi dengan lampu flash. Namun masih saja terjadi lakalantas tunggal seperti mobil menabrak pembatas jalan. Kemudian blind spot di ruas Jl Karanganyar-Tawangmangu di Asemgrendel, Popongan. Seringnya kecelakaan lalu lintas di ruas tersebut menimbulkan tanda tanya.

“Ada sebatang pohon asam besar dekat turus jalan. Jalan di sana terang, lurus, dan tidak berlubang. Tapi seringnya kecelakaan malah di situ. Baru kita telusuri di manakah blind spot-nya,” katanya.

Baca Juga: Lokasi Laka yang Telan 2 Korban Jiwa di Colomadu Dipasang Water Barrier

Selain itu blind spot juga ada di simpang Bejen sampai di depan kantor DPRD Karanganyar. Salah satu upaya meminimalisasi blind spot dengan menyediakan penerangan cukup. Saat ini, 12 tiang penerangan jalan umum (PJU) baru pada pengadaan 2022 siap dinyalakan untuk menyambut arus Lebaran.

“Sebanyak 12 PJU baru ini akan pasang di sepanjang depan pabrik Kusuma Hadi Jaten sampai asrama TNI 413,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya