SOLOPOS.COM - Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Sukoharjo melakukan penyemprotan disinfektan di rumah penduduk di Kecamatan Sukoharjo. Foto diambil pada Jumat (19/2/2021).(Istimewa/Sahid Sutanto)

Solopos.com, SUKOHARJO – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo mengoptimalkan posko Covid-19 di setiap desa/kelurahan. Hal ini untuk pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19.

Pembentukan posko pencegahan dan penanganan Covid-19 di 167 desa/kelurahan diatur dalam surat edaran (SE) Bupati Sukoharjo No 400/370/2021. Yakni tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease di Tingkat Desa dan Kelurahan. Aturan itu diterbitkan menindaklanjuti kebijakan pelaksanaan PPKM mikro sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Posko tingkat desa diketuai kepala desa/lurah dibantu aparat desa dan melibatkan pengurus rukun tetangga/rukun warga (RT/RW). Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo meyakini pelaksanaan PPKM mikro jilid II mampu menekan laju persebaran pandemi Covid-19 dan angka kematian atau mortality rate pasien positif.

“Grafik kasus harian Covid-19 menurun sejak pelaksanaan PPKM jilid I dan II ditambah PPKM jilid I. Saya berharap kasus harian Covid-19 melandai setelah penerapan PPKM mikro jilid II,” kata Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sukoharjo, Budi Santoso, saat ditemui Solopos.com, di Gedung Menara Wijaya, Selasa (23/2/2021).

Baca JugaKapolda Jateng Puji Posko PPKM Gayam Sukoharjo Karena Mampu Tekan Kasus Corona

Budi menyebut esensi pelaksanaan PPKM mikro adalah pencegahan dan penanganan Covid-19 di tingkat paling bawah yakni RT. Apabila ada masyarakat yang terkonfirmasi positif maka satgas di tingkat RT langsung menindaklanjuti dengan melakukan pelacakan kontak erat dan isolasi. Sehingga transmisi penularan virus ke orang lain bisa dicegah sedini mungkin.

Selain pembatasan kegiatan dan mobilitas masyarakat, penurunan kasus Covid-19 dipengaruh program vaksinasi yang digulirkan pemerintah pada akhir Januari. Program vaksinasi tahap awal menyasar para tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan melawan Covid-19 di fasilitas kesehatan (faskes).

“Sekarang vaksinasi tahap dua dengan sasaran petugas pelayan publik mulai dilaksanakan di puskesmas dan rumah sakit. Jumlah sasaran vaksinasi lebih dari 19.000 orang,” ujar dia.

Baca JugaUsung Tagline Wartawan Solo Wani Divaksin Covid-19, Nyatanya Takut Jarum Suntik

Isolasi Terpadu

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan penanganan dan pelacakan kontak erat pasien positif difokuskan di tingkat paling bawah yakni RT. Pengurus RT bakal memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing. Kebijakan ini menyesuaikan esensi penerapan PPKM mikro.

Satgas mendorong para pasien positif tanpa gejala menjalani karantina di ruang isolasi terpadu di RS UNS, Kecamatan Kartasura. Apabila ruang isolasi RS UNS penuh, pasien positif tanpa gejala dan gejala ringan dibawa ke lokasi isolasi terpadu Soloraya di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.

“Pasien positif tanpa gejala harus benar-benar tidak berinteraksi dengan orang lain terutama anggota keluarganya. Jika kondisi rumah tak memenuhi syarat bisa menjalani karantina di RS UNS. Ada ratusan bed di ruang isolasi rumah sakit tersebut,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya