SOLOPOS.COM - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi. (Antara)

Solopos.com, POSO — Tak hanya melakukan pengejaran anggota teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya juga melakukan pendekatan persuasif kepada sejumlah warga yang diduga menjadi simpatisan dan membantu kebutuhan teroris Poso.

Pendekatan persuasif tersebut berupa ajaran kebenaran agama dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan cara melibatkan tokoh agama, pengajar agama Islam dan bhabinkamtibmas di sejumlah desa yang ada di Sulawesi Tengah.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Kami diskusi dan bicara soal ajaran-ajaran kebenaran kepada masyarakat,” kata Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, di Poso, Senin (11/10/2021).

Rudy menjelaskan, saat ini operasi bersandi Madago Raya tersebut masih terus berjalan. Namun, tidak hanya mengejar kelompok tersebut, tetapi juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dan membantu masyarakat.

“Kami lakukan pendekatan kepada simpatisan dengan mengambil dai dari bhabinkamtibmas. Ini buat masyarakat yang ada di Sulteng, Indonesia, Poso,” ujarnya pula.

Baca juga: Gerebek Kampus FIB USU, BNN Temukan 118 Paket Ganja

Dalam pengejaran, Satgas Madago Raya berusaha memetakan keberadaan empat DPO MIT Poso yang diketahui berada di tiga kabupaten. Yakni Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Rudy terus mengimbau agar sisa DPO MIT Poso segera menyerahkan diri untuk diproses secara hukum dan mendapatkan bimbingan dari pemerintah. “Kalau memang bisa mereka menyerahkan diri ya, kami menunggu dan siap menerima mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews.com.

Menurutnya, operasi pengejaran MIT Poso harus tetap berjalan untuk memastikan keamanan masyarakat yang beraktivitas di wilayah operasi Madago Raya.

Baca juga: Blar! Sumur Minyak Ilegal di Sumsel Meledak, Timbulkan Asap Hitam

Rudy menyatakan, masyarakat tidak perlu takut, mengingat personel satgas sudah ditempatkan di pos-pos sekat untuk menjaga dan memastikan keamanan petani yang berkebun.

“Kami menjaga dan memastikan masyarakat aman untuk bertani. Yang jelas mereka ada di tiga kabupaten ini dan kami ada di pos-pos sekat,” katanya lagi.

Rudy berharap tidak ada lagi masyarakat yang mau menjadi simpatisan dan menghentikan bantuan untuk para DPO MIT Poso. “Kami tetap imbau supaya menyerahkan diri, kalau tidak kami cari sampai ketemu,” katanya lagi. “Intinya pengejaran ini tetap berlanjut,” ujarnya pula.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya