SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah semasa pandemi Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Jawa Tengah meminta pelaksanaan Surat Keputuan Bersama (SKB) empat menteri tentang sekolah tatap muka dimulai Januari 2021 ditunda dulu, khususnya di Sragen. SKB itu ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri

Pembelajaran tatap muka (PTM) itu dinilai bisa berpotensi memunculkan klaster baru persebaran Covid-19 jika belum diantisipasi dengan vaksin.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto, berharap pelaksanaan PTM di Sragen ditunda dulu mengingat wabah Covid-19 di Sragen masih tinggi.

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen itu menyatakan pelaksanaan PTM itu harus melihat tren Covid-19 mereda. Padahal situasi wabah di Sragen, ujar dia, terjadi overload occupation bed di ruang isolasi RSUD.

"Kami sendiri bingung dengan kebijakan pemerintah pusat. Ya, pasti PTM itu akan bisa menjadikan klaster baru sedangkan vaksinasi saja baru bisa dilakukan akhir Januari 2021. Kalau uji coba klinis fase III bisa berhasil. Lebih baik ada kepastian vaksin untuk pelajar dulu baru diberlakukan PTM secara nasional," usul Tatag saat dihubungi Solopos.com, Minggu (22/11/2020).

Siap-Siap

Sementara itu, Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Prihantomo meminta sekolah dan orang tua bersiap-siap untuk menghadapi pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan mulai Januari 2021 oleh pemerintah pusat.

Teh Panas Tumpah di Penisnya, Pria Ini Tuntut Starbucks

Dia mengatakan kapan pun PTM itu diberlakukan mulai sekarang sekolah harus bersiap-siap sedini mungkin untuk menyiapkan sarana dan prasarana penunjangnya.

"Untuk keputusan PTM di Sragen itu tergantung Pemkab Sragen. Persiapan itu tidak hanya sekolah tetapi juga orang tua siswa. Persiapan orang tua itu harus berusaha membiasakan anak-anak mereka dalam pelaksanaan protokol kesehatan, yakni pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," ujarnya.

Untuk kesiapan sekolah, ujar Prihantomo, sebagian besar sudah siap karena pernah dilakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Namun, Prihantomo perlu memastikan kesiapan sekolah dengan mengecek ulang kondisi sekolah dan perlu pembenahan sekolah.

"Mungkin untuk cek sekolah bisa dilaksanakan setelah akhir semester ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya