SOLOPOS.COM - Ilustrasi seorang perempuan berkacamata mengenakan masker. [Shutterstock]

Solopos.com, SOLO -- Kendati belum mencapai tingkat yang menggembirakan, perilaku baru masyarakat Kota Solo dalam menjalankan protokol kesehatan sesuai kondisi pandemi Covid-19 terus meningkat.

Hal itu diakui Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, saat wawancara dengan wartawan di sela pemantauan penerapan protokol kesehatan Warung New Normal Makanku, Laweyan, Solo, Kamis (8/10/2020).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“[Perilaku masyarakat] Memang masih perlu penguatan lagi. Sebab dalam operasi oleh Satpol PP baik patroli dan razia masih ada masyarakat tak memakai masker pada tempat umum. Tapi jumlahnya cenderung turun,” ujar Ahyani.

Nakes Positif Covid-19 Asal Sidoharjo Sragen Meninggal Dunia

Ekspedisi Mudik 2024

Pada tahap-tahap awal adanya razia, menurut Ahyani, jumlah warga yang terjaring karena tak pakai masker mencapai 100-an orang. Hal ini menunjukkan saat itu perilaku baru masyarakat Solo belum terbentuk.

Tapi belakangan jumlah pelanggar yang terjaring hanya pada kisaran 30 orang. “Artinya kedisiplinan masyarakat meningkat. Kami berharap hal ini bisa berdampak kepada indikator-indikator Covid-19. Misalnya angka keterpaparan yang melandai serta angka kesembuhan yang kian tinggi,” katanya.

Ahyani menegaskan tujuan pembiasaan perilaku baru masyarakat adalah untuk menekan angka kasus Covid-19. Dengan kedisiplinan memakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun, risiko penularan Covid-19 bisa terminiminalkan.

Kebakaran Sukoharjo: Timbunan Serbuk Kayu PT Solo Rimbaniaga Telukan Terbakar

Menambah Angka Kesembuhan

“Target menambah angka kesembuhan, mengurangi yang sakit dan meninggal. Pekan ini penambahan kasus satu digit, kesembuhan di atas 10. Bila bisa sampai akhir tahun, mudah-mudahan awal tahun kecil,” urainya.

Ahyani berharap penerapan perilaku baru masyarakat Solo terus meningkat. Apalagi menjelang pelaksanaan Pilkada 2020.

Satgas mewaspadai tahapan Pilkada 2020 yang sedang berjalan karena berisiko terjadi penyebaran Covid-19. Ia berharap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan kampanye dan tahapan pilkada agar selalu berhati-hati.

Tim Gabungan Sragen Copoti 374 Alat Peraga Kampanye Yuni-Suroto

Protokol kesehatan harus benar-benar terlaksana secara ketat agar tidak muncul klaster Covid-19 dari tahapan Pilkada Solo 2020. “Yang kami khawatirkan masa kampanye dan pilkada. Jangan sampai ada klaster baru covid-19,” tuturnya.

Ihwal penerapan protokol kesehatan pada pertokoan dan warung makan sebagai bagian dari perilaku baru masyarakat Solo, Ahyani menilai sudah cukup bagus. Justru para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini kurang terpantau. Tapi Satgas akan terus melakukan sosialisasi.

“Usaha-usaha formal seperti rumah makan kami pantau semua disiplin. Yang lepas pantauan kami yang PKL di pinggir jalan. Upaya pengendaliannya agak kompleks. Saat ramai, saat malam hari, kerumunan masih terjadi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya