SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 Solo mencatatkan empat kasus konfirmasi positif baru pada Selasa (18/8/2020). Tambahan itu membuat kumulatif kasus positif corona Solo jadi 339 orang.

Satgas menyebut saat ini hampir setiap hari terdapat penambahan kasus dari kalangan masyarakat umum. Selain itu, kasus suspek yang naik status jadi positif juga terus bertambah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tambahan empat kasus pada Selasa contohnya, dua di antaranya berasal dari pasien suspek yang naik kelas dan dua lainnya adalah rantai kasus sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan dua pasien suspek yang naik jadi kasus positif baru seluruhnya pria.

Salah satunya berumur 61 tahun asal Kelurahan Kerten, Laweyan, dan satu lagi umur 63 tahun dari Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon. “Tambahan dua dari tracing kontak adalah keluarga dari kasus di Gilingan dan Mojosongo. Masing-masing rantainya satu orang,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Selasa petang.

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan hampir setiap hari selalu ada tambahan kasus dari pasien suspek. Setelah mereka dinyatakan positif, DKK langsung melacak kontak erat dan dekat. Dari situ diketahui rantai penularannya.

Sama-Sama Yakin Menang, Ini Perbandingan Kekuatan Dukungan Bajo vs Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Ia menyebut hampir semua kasus positif baru Covid-19 di Solo pada rentang sebulan terakhir membawa ekor. Salah satunya terjadi pada Klaster Kantor Inspektorat S.

Berekor Panjang

Ekor klaster ini mencapai sembilan orang dan sudah sampai pada urutan ketiga. “Kasus induk menular ke kasus di bawahnya, nah kasus di bawahnya ini menular lagi ke kontaknya. Sudah berekor panjang. Artinya, sudah terjadi penularan lokal dan tingkat reproduksinya tinggi,” kata dia.

Salah satu cara memutus rantai penularan tersebut adalah menjalankan dan mengetatkan protokol kesehatan. Pemakaian masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kerumunan menjadi wajib dilakukan.

Tren Kasus Belum Turun, Bupati Sukoharjo Isyaratkan Perpanjang Status KLB Corona

Setiap orang harus punya kesadaran bahwa dirinya berpotensi tertular dan menularkan. “Kadang pasien ada yang asimtomatik [tanpa gejala] meski dirinya positif Covid-19. Karena ketidaktahuan jadi abai, lalu menularkan penyakitnya. Kalau diteruskan, rantai jadi panjang. Makanya, protokol kesehatan harus terus dilakukan,” beber Ning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya