SOLOPOS.COM - Ilustrasi Vaksinasi Lansia. (Istimewa-dok. Bhabinkamtibmas Klodran)

Solopos.com, BOYOLALI – Satgas Covid-19 Desa Bendo, Kecamatan Nogosari, Boyolali, menggelar sistem jemput bola untuk percepatan vaksinasi kepada kelompok lanjut usia (lansia) menggunakan sepeda motor dari rumah ke rumah. Sasarannya adalah lansia yang memiliki masalah kesehatan sehingga terkendala untuk vaksinasi terpusat.

Sistem jemput bola atau yang lazim disebut home care ini menargetkan 170 lansia yang belum divaksin di Desa Bendo. Hingga Senin (11/10/2021) dari 2.457 sasaran vaksinasi di Bendo, ada 1.920 orang yang sudah divaksin. Capaian vaksinasi ini setara dengan 91,15 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sisi vaksinasi secara home care dari rumah ke rumah untuk warga kami yang kebanyakan lansia di desa. Total ada 170 [orang],” kata Kepala Desa Bendo, Samsidi, sebagaimana rilis kepada Solopos.com, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: PPKM Klaten Turun Level, Prokes Ketat di Sekolah dan Objek Wisata

Ekspedisi Mudik 2024

Bidan Desa Bendo, Mulyani, mengatakan layanan home care fokus kepada lansia dengan masalah kesehatan. Lansia yang tidak lulus skrining vaksinasi, penyuntikan ditunda hingga kondisinya layak mendapatkan vaksin.

“Jadi kami berusaha untuk melakukan pendekatan langsung ke warga warga biar kami nanti bisa melaksanakan vaksin ini secara maksimal. Harapan kami bisa terlayani 100 persen,” ujar Mulyani.

Percepatan vaksinasi juga dilakukan di Desa Ngaru-Aru, Kecamatan Banyudono. Kepala Desa Ngaru-Aru, Wartopo, mengatakan vaksinasi di wilayahnya mencapai 90 persen lebih untuk kelompok usia 12 tahun ke atas. Yang belum divaksin hanya tinggal warga yang rampung menjalani isolasi dan menunggu jadwal vaksinasi.

Baca Juga: Vaksinasi Kurang dari 70%, Tujuh Kecamatan di Wonogiri Disorot

“Sini sudah hijau [status zona risiko]. Tinggal yang sisa isoman karena belum tiga bulan. Kecamatan juga sudah zero. Satgas Covid-19 kami fokus pada penguatan vaksinasi dan protokol kesehatan. Kami sudah zero [Covid-19],” kata Wartopo.

Untuk mendukung hal itu, ia mengalokasikan Dana Desa senilai Rp200 juta. Dana dipakai untuk penanganan Covid-19 mulai dari tes swab gratis bagi warga tidak mampu, ambulans gratis, pemakaman gratis hingga bantuan sembako bagi warga yang menjalani isolasi sampai sembuh termasuk percepatan vaksinasi.

Selain itu, ada juga anggaran untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa senilai Rp300.000 per bulan selama setahun kepada 55 warga Desa Ngaru-Aru.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Anggaran Wankes Klaten Terjun Bebas

“Sukarelawan di Ngaru-Aru tidak ada yang diberi honor. Satgas itu kan semua sukarelawan. Yang menggaji Yang di Atas,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya