SOLOPOS.COM - PKL yang menjual sate jamu dan rica-rica guk-guk (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR–Tak hanya di Solo, warung sate jamu guk-guk dan rica-rica guk-guk juga terdapat di Karanganyar. Setiap hari konsumsi daging anjing di Bumi Intanpari mencapai 30-40 ekor.

Kepala Disnakan Karanganyar, Sumijarto, kepada wartawan, Selasa (24/9/2014), mengatakan beberapa daerah yang menjadi sentra penjualan daging tersebut yakni Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu dan Desa Ngringo, Kecamatan Jaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selain dua lokasi itu, ada pula pedagang yang bisa dihitung jari di wilayah Kecamatan Matesih, Kecamatan Karanganyar Kota, dan Kecamatan Jumapolo.

Dihubungi terpisah, petugas pengambil sampel daging anjing, drh. Suyarmo, mengatakan sejumlah anjing yang didatangkan ke Karanganyar tidak untuk dijadikan hewan peliharaan, namun untuk konsumsi.

“Pedagang yang mendatangkan anjing dari luar daerah ini tidak untuk peliharaan, tapi untuk konsumsi. Karena itu mereka jarang mengecek kesehatannya. Begitu datang langsung dipotong. Ini sangat berbahaya,” ungkapnya.

Suyarmo menyebut di Karanganyar sendiri ada sekitar 25 jagal anjing. Pedagang terkadang tidak memotong sendiri, namun membeli sudah dalam bentuk daging.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya