SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Apresiasi Sastra (Apsas), komunitas pecinta sastra di dunia maya menyebut keberadaan sastra berbahasa Jawa di Indonesia minim.

Yahya Tirtaprewita, anggota Apsas mengatakan, sastra berbahasa Jawa saat ini semakin tergerus dan terpinggirkan karena berbagai faktor. Padahal, sastra Jawa cukup berkembang sejak 1920-1923.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bahasa Jawa kini hanya diingat dalam romantisme, bukan digunakan dalam keseharian. Kini, jumlah sastra Jawa semakin menurun dan tidak banyak dinikmati orang,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (27/5).

Di Apsas bahkan jumlah karya sastra Jawa kurang dari 10 karya. Kondisi ini menggambarkan minimnya minat orang untuk menulis karya sastra berbahasa jawa.

“Daya beli masyarakat rendah terhadap karya sastra Jawa. Kemungkinan ini terjadi karena politik bahasa. Bahasa asing dan bahasa pergaulan lebih populer di masyarakat,” kata dia.(Harian Jogja/Shinta Maharani)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya