SOLOPOS.COM - Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz saat kegiatan Batik Busines Meeting. (Antara-Kutnadi)

Solopos.com, PEKALONGAN — Kerajinan sarung batik khas Kota Pekalongan menembus pasar global, khususnya di kawasan Asia. Klaim itu disampaikan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kota Pekalongan Sri Haryati.

“Produk sarung batik ini sudah diekspor ke sejumlah negara seperti ke Thailand, Singapura, Korea, Malaysia, India, Tiongkok, Saudi Arabia, Dubai, dan Hongkong,” paparnya di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (30/11/2019).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, produk sarung batik memiliki potensi yang cukup besar untuk dijual ke pasar ekspor dan diminati pasar perdagangan global, khususnya di kawasan Asia. Pemkot melalui Dindagkop-UKM telah melakukan beragam upaya untuk mengekspansi tujuan ekspor sarung batik, bukan hanya ke negara di kawasan Asia saja, namun juga ke negara lainnya seperti Afrika.

“Sejumlah kawasan di dunia kini sudah mulai dijajaki oleh pelaku ekspor sebagai tujuan pangsa sarung batik,” katanya.

Ia mengatakan adanya instruksi wali kota Pekalongan mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) memakai sarung batik setiap hari Jumat juga berpengaruh terhadap meningkatnya minat pencinta sarung batik dan kepopuleran produk kerajinan ini.

Selain sarung batik, kata dia, komoditi ekspor asal Kota Pekalongan adalah tekstil yang kini sudah menembus seperti ke Korea, India, Vietnam, Tiongkok, Singapura, dan Bangladesh. “Adapun jumlah nilai ekspor yang sudah dicapai hingga September 2019 sekitar US$15.98 juta,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya