SOLOPOS.COM - Sarjana lulusan Gontor mengikuti karantina. (Istimewa/http://www.gontor.ac.id.)

Sarjana Pondok Gontor Ponorogo mulai dikarantina untuk persiapan tugas pengabdian sebagai generasi penerus pondok.

Madiunpos.com, PONOROGO – Sebanyak 131 sarjana lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo mengikuti program karantina selama sepuluh hari di Bulan Ramadan (18-28/6/2015). Program tersebut sebagai sarana untuk mematangkan mental dan intelektual para sarjana alumni Gontor sebagai generasi penerus pondok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikutip Madiun Pos dari situs resminya,  program karantina ini merupakan program yang sudah berlangsung secara rutin sejak lama sebagai sarana penggemblengan kader lulusan PPMDG. Itulah sebabnya, program ini mendapatkan pengawalan dari 41 panitia dari kalangan guru-guru senior dan dosen-dosen Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

“Melalui karantina ini, diharapkan pondok mampu memantau perkembangan intelektual para guru S1 secara penuh dan rapat,” tulis dalam situs http://www.gontor.ac.id.

Tak hanya pengarahan, peserta juga dijadwalkan mengikuti materi pelatihan sebagai bekal satu tahun ke depan untuk mengabdi ke pondok. Dalam kegiatan tersebut, para sarjana akan mendapatkan suntikan ilmu sebagai bekal hidup di tengah masyarakat kelak.

Sejumlah materi itu antara lain tentang kepondok modernan, orientasi Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) oleh K.H. Masyhudi Subari, nilai dan sunnah PMDG oleh Dr. K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, Manajemen PMDG oleh Dr. H. Nur Hadi Ihsan.

Selain itu, peserta juga akan memeroleh materi perawatan jenazah oleh H. Syarif Abadi, sistematika dakwah dan profil alumni Gontor oleh H. Ahmad Suharto, Orientasi S2 UNIDA dan Profil Alumni UNIDA oleh Prof. Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, worldview Islam oleh Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, wawasan tentang aliran menyimpang dan tantangan Al-Qur’an oleh Dr. Henry Shalahuddin, tantangan pemikiran kontemporer oleh Dr. Adian Husaini, dan Aqidah sebagai Mabda’ oleh Dr. H. Kholid Muslih, serta masih banyak lagi pelatihan lainnya.

Selain pelatihan, diadakan tahsin Al-Qira’ah, mengisi tausiyah, menjadi imam shalat, menjadi khatib jum’at, menghafal al-Ma’tsurat, dan study tour ke pondok-pondok pesantren salafiyah di akhir acara karantina.

Selepas menjalani karantina selama 10 hari pada awal Ramadhan, para guru S1 akan disebarluaskan, menggenapkan pengabdian 1 tahun mereka ke sejumlah kampus-kampus PMDG dalam Jawa dan luar Jawa.

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya