Gedhadhe-dab
Jumat, 13 Januari 2012 - 09:25 WIB

Sarjana Gethuk

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Dengan mengenakan baju wisuda, Jeng Janeth tersenyum manis dijepret sana sini. Bapak ibunya pun tak ketinggalan, mereka mengapit anak wedoknya itu dengan gembira. Jeng Janeth baru saja resmi jadi sarjana dari Fakultas Pertanian. Setelah puas berpotret-potret ria, acara dilanjutkan dengan ngiras jajan soto di Jalan Imogiri, kemudian pulang ke rumahnya di kawasan Pundong, Bantul.

Peristiwa membahagiakan itu terjadi hampir setahun lalu. Akan tetapi, Jeng Janeth yang sudah bergelar sarjana pertanian, kini ternyata masih nganggur. Berbagai instansi pemerintah dan swasta telah dicoba dilamarnya, namun semuanya gagal. Den Baguse ikut bersedih melihat anaknya itu lontang-lantung saja di rumah.

Advertisement

Nah, suatu hari Den Baguse berbicara serius dengan Janeth di pinggir sawah miliknya.

Piye, Nok, kalau dirimu itu membantu bapak wae ngopeni sawah yang tidak luas ini. Ya, kowe tidak terus macul, gitu. Tetapi, siapa tahu kamu punya usulan yang bagus untuk sawah kita ini.”

Advertisement

Piye, Nok, kalau dirimu itu membantu bapak wae ngopeni sawah yang tidak luas ini. Ya, kowe tidak terus macul, gitu. Tetapi, siapa tahu kamu punya usulan yang bagus untuk sawah kita ini.”

“Maksud Bapak?” tanya Jeng Janeth tak mengerti.

“Ya, sesuai dengan ilmu yang kamu pungut di bangku kuliah. Barangkali ada tanaman yang tidak membutuhkan lahan luas, tapi hasilnya cepat diperoleh dan banyak. Ada enggak, ya Nok?”

Advertisement

“Beres, Pak,” seru Janeth kemudian. Aku sudah menemukan varietas baru yang tidak butuh lahan luas. Varietas baru itu perpaduan antara tebu, ketela, dan kelapa,” kata Janeth antusias.

“Wah, hebat. Itu varietas baru penemuanmu ya, Nok?”

”Iya, Pak.”

Advertisement

”Terus, perpaduan tiga tanaman penemuanmu itu kamu beri nama apa, Nak?” tanya Den Baguse penasaran.

“Mmm . . . aku beri nama, ge . . . thuk, Pak!” jawab Janeth tersenyum sambil ngeloyor pergi.

Den Baguse tersenyum pahit mendengar jawaban anaknya itu. Dalam hati ia berkata, meski sudah bergelar sarjana, mendapatkan pekerjaan yang disenangi itu ternyata susah, ya.

Advertisement

 

Agung Hartadi

Prenggan Kotagede

Advertisement
Kata Kunci : Gethuk John Koplo Sarjana
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif