Solo (Solopos.com)–Dialog tentang pemanfaatan bangunan eks Saripetojo Solo di kampung Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Selasa (25/10/2011) malam, belum menemukan satu pilihan.
Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas
Sejumlah kalangan akhirnya mengusulkan agar digelar sayembara secara terbuka demi menemukan pilihan yang terbaik bagi masa depan bekas pabrik es tersebut.
Demikian salah satu benang merah yang mengemuka dalam acara sarasehan dan dengar pendapat warga Jantirejo, Sondakan bersama Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah (Jateng), Tim Independen, Dinas Perhubungan, serta DPRD Solo.
Dalam acara tersebut, muncul sejumlah usulan tentang pemanfaatan eks Saripetojo, antara lain dijadikan taman air, museum es, convention hall, pasar rakyat, pusat kuliner, hall of city, hingga taman pintar. Meski demikian, usulan tersebut baru sebatas usulan lantaran Tim Independen mengaku masih terus melakukan kajian.
“Kami sebisanya akan mengakomodasi usulan tersebut,” kata anggota Tim Independen, Bambang Tri Ratma dalam forum.
Berbagai usulan dari warga pun kemudian bermunculan. Mulai minta kompensasi bagi warga jika proyek dijalankan sampai minta pemberdayaan warga sekitar sebagai tenaga kerja.
Salah satu DPRD Kota Solo dari Dapil Laweyan, Jajang Sumaryono Aji lantas mengusulkan agar pemanfaatan eks Saripetojo dilakukan dengan model sayembara.
Cara tersebut, katanya, dinilai sebagai bentuk budaya Kota Solo dalam upaya menyerap aspirasi warga yang partisipatoris. “Mungkin akan lebih baik, jika pemanfaatan eks Saripetojo dilakukan dengan menggelar sayembara. Pilihan celana kuda saja, kita mengelar sayembara,” kata Jajang.
(asa)