SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat menyampaikan paparan pada Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju: Recover Together Recover Stronger yang diselenggarakan di Grand Ballroom Alila Hotel Solo pada Rabu (23/2/2022). (Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Karanganyar)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo didorong menjadi penggerak los dol ekonomi dan didukung kabupaten di wilayah Soloraya.

Ide itu mengemuka saat Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan paparan saat Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju: Recover Together Recover Stronger yang diselenggarakan Solopos Media Group (SMG) di Grand Ballroom Alila Hotel Solo pada Rabu (23/2/2022) pukul 09.15 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sarasehan Soloraya menghadirkan bupati dan wali kota maupun perwakilan dari 7 kabupaten/kota di kawasan Soloraya, yakni Kota Solo, Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Boyolali, dan Klaten. Wali Kota Solo Gribran Rakabuming Raka, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Kabupaten Boyolali diwakili Asisten Administrasi Umum Wiwis Trisiwi Handayani, Kabupaten Sragen diwakili Plt Kepala Bappeda Litbang Dwiyanto, Kabupaten Wonogiri diwakili Wakil Bupati Setyo Sukarno, dan Kabupaten Klaten diwakili Wakil Bupati Yoga Hardaya.

Baca Juga : Sarasehan Soloraya: Apindo Sebut 5 Potensi Soloraya Berkembang Pesat

Masing-masing wali kota, bupati, wakil bupati, maupun pewakilan dari 7 kabupaten kota di Soloraya itu menyampaikan paparan perihal sinergi di kawasan Soloraya. Pada kesempatan itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono, menyampaikan sinergi kawasan Soloraya diawali dari Kota Solo sebagai penggerak ekonomi.

Bahkan, Juliyatmono mencetuskan slogan baru pada momen itu, yakni los dol ekonomi. Sinergi kawasan Soloraya akan terwujud saat Kota Solo menjadi lokasi penyelenggaraan acara internasional. Kemudian, katanya, kabupaten di kawasan Soloraya menjadi penyangga.

“Saya mendukung 1.000 persen agar Solo ada event internasional dan nasional. Bangkitkan lagi Soloraya. Soloraya ini kalau tidak ada event, kami tidak bisa berbuat banyak. Kami menyangga barulah sinergi seperti yang tadi disampaikan. Solo jadi penggerak losss dolll ekonomi. Kalau Wali Kota Solo sudah los dol, kami bisa bergerak dengan baik,” katanya saat menyampaikan paparan.

Baca Juga : Sarasehan Soloraya untuk Indonesia Maju Dibuka Presiden Komisaris SMG

Namun, Juliyatmono menyayangkan bahwa kawasan aglomerasi Soloraya berada pada PPKM Level 3. Dia berharap kategori level 3 di kawasan Soloraya tidak menghalangi perkembangan ekonomi di masa pandemi.

“Cuma ya lagi-lagi situasi ini jangan terus bicara Covid-19. Minta maaf, 2 tahun lebih harus bangun satu cara berpikir yang sama. Sekalipun kesehatan penting, mari mulai bangkitkan semangat supaya masyarakat punya optimisme. PPKM Level 3, secara administrasi boleh saja, tapi praktik yang harus terus ditumbuhkan adalah menyiasati keadaan ini agar semuanya menata diri. Supaya ekonomi menjadi mulai membaik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya