SOLOPOS.COM - KHAS -- Nasi kare khas Soto Hongkong yang dilengkapi taburan kacang goreng. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Mau soto asal Hong Kong? Datang saja ke Boyolali, tepatnya di Jalan Pahlawan 54, utara Stadion Pandanarang. Sambil menikmati santapan yang dihidangkan, Anda bisa bertanya kepada sang pemilik, apa betul soto yang dihidangkannya berasal dari Hong Kong.

MERACIK -- Seorang karyawan warung Soto Hongkong sedang meracik hidangan kare. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rupanya tidak, karena menurut Sumanto, pemilik warung Soto Hongkong, alasan dirinya memilih nama itu hanya agar terdengar unik saja sehingga gampang diingat orang. Menurut Sumanto, nama Hongkong itu terlintas di benaknya seketika. Tidak ada kaitan sama sekali dengan bekas koloni Inggris itu. Terlebih kenangan khusus terhadap Hongkong tersebut.
Ekspedisi Mudik 2024

“Saya memang baru terjun di dunia kuliner di Boyolali. Selama ini memang Boyolali dikenal dengan kuliner soto. Kami tidak ingin menyaingi warung soto sejenis yang sudah ada. Kami hanya ingin memberikan alternatif kuliner masyarakat,” ujarnya.

Sumanto menceritakan warung yang dibuka pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB itu, memang mengkhususkan pada sajian soto daging sapi. Dengan harga Rp 4.000/porsi, jelas Sumanto, pengunjung bisa menikmati nasi soto dengan kecambah dan kuah bening. Serta beberapa makanan tambahan seperti tempe, bakwan, sate paru maupun lainnya. “Soto dagingnya memang khas dibanding dengan soto yang ada di Boyolali,” papar dia.

Meski baru buka beberapa bulan, namun banyak pengunjung yang ingin merasakan sajian soto daging yang dijualnya. Hal itu, terlihat dari hasil penjualan soto yang mencapai ratusan porsi. “Rata-rata omzet penjualan mencapai sekitar Rp 800.000/hari. Memang awal-awal buka, banyak warga yang penasaran dengan nama Soto Hongkong tersebut,” tandas dia.

Menurut Sumanto, lokasi warungnya tersebut juga merupakan jalur alternatif bagi warga yang akan menuju ke Klaten atau sebaliknya. Sehingga, banyak warga yang penasaran dengan warung miliknya tersebut.

Nasi kare
Selain sajian soto daging, jelas Sumanto, dirinya juga memberikan alternatif sarapan bagi warga. Sajian itu yakni nasi kare. Berbeda dengan nasi kare pada umumnya, nasi kare yang dijualnya tersebut memiliki kekhasan tersendiri.

KHAS -- Nasi kare khas Soto Hongkong yang dilengkapi taburan kacang goreng. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Menurut Sumanto, sajian nasi kare itu terlihat dari nasi yang digunakan. Biasanya, masakan kare dihidangkan dengan nasi putih. Namun, dirinya menggunakan nasi kuning untuk sajiannya. “Kekhasan lainnya yakni adanya taburan kacang tanah goreng di tiap mangkok nasi kare. Ini yang membedakan. Rasa gurih dari nasi kuning ditambah kuah santan encer dari kare memberikan rasa nikmat di lidah pembeli,” ujar Sumanto.

Harganya pun menurut Sumanto, juga relatif terjangkau. Dengan harga Rp 4.00/mangkok, pengunjung bisa merasakan gurihnya nasi kare di warung Soto Hongkong tersebut. Selain makanan, menurut Sumanto, pihaknya juga menyediakan minuman segar seperti aneka jus buah.

Ahmad Mufid Aryono

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya