SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Klaten mengevakuasi sarang tawon ndas di Kemiri, Kradenan, Trucuk, Sabtu (18/2/2017). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Warga Trucuk, Klaten, dibuat resah dengan keberadaan sarang tawon ndas berukuran jumbo di dalah rumah warga.

Solopos.com, KLATEN — Warga di RT 022/RW 010, Kemiri, Kradenan, Trucuk, dibuat resah oleh keberadaan sarang tawon ndas berukuran jumbo selama tiga bulan terakhir. Panjang sarang tawong ndas itu hampir satu meter dengan diameter kurang lebih 40 cm.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, sarang tawon ndas itu berada di atap rumah Suradi alias Acil, 51, warga setempat. Rumah tersebut dihuni enam orang. Dalam beberapa bulan terakhir, anggota keluarganya selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar rumah.

Ekspedisi Mudik 2024

Banyak tawon ndas yang beterbangan di sekitar rumah dan mengganggu mereka. “Sarang tawon ndas itu berada di kayu usuk atap rumah. Awalnya seukuran bola sepak. Saat ini justru semakin besar. Terus terang, kami khawatir dengan sarang ini. Sewaktu-waktu, tawonnya bisa saja melukai anggota keluarga kami dan para tetangga,” kata Acil,saat ditemui wartawan, di rumahnya, Sabtu (18/2/2017).

Acil mengatakan warga Kemiri sebenarnya sudah hendak membongkar sarang tawon secara manual. Lantaran berisiko, hal tersebut urung dilakukan. “Awalnya ada usulan disemprot atau diberi oli. Tapi warga tidak begitu sreg. Makanya, saya laporkan ke pemerintah desa. Hari ini, petugas Pemadam Kebakaran [Damkar] Klaten datang ke sini,” katanya.

Ketua RT 022, Supardi, menjelaskan keberadaan tawon ndas di atap rumah Acil sudah melukai seorang warga di daerahnya. “Yang pernah diserang adalah istri saya sendiri. Dua pekan lalu. Diserang di bagian kaki sebelah kanan. Istri saya sempat demam sebelum akhirnya diberi minyak kayu putih. Rumah saya berada di sebelah utara rumah Pak Acil,” katanya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, petugas Damkar Klaten mendatangi rumah Acil pukul 16.30 WIB. Evakuasi sarang tawon ndas dilakukan dengan sangat hati-hati. Petugas Damkar Klaten menggunakan pakaian tahan panas yang biasa digunakan saat memadamkan kobaran api. Petugas Damkar Klaten juga menggunakan blower saat menghancurkan sarang tawon itu.

“Sarang tawon ndas ini akan kami rusak [musnahkan] karena sudah meresahkan warga. Tadi kami juga melakukan hal yang sama di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi [STIA] Madani Klaten. Sarangnya berukuran dua kali bola basket. Dalam dua bulan ini, kami sudah merusak sarang tawon di permukiman warga sebanyak 10 kali,” kata salah satu petugas Damkar Klaten, Irwan Santosa alias Gembrik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya