SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/dok)

ilustrasi (Burhan Aris Nugraha/JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO — Pemkot Solo kembali mengalokasikan dana melalui APBD 2014 untuk pembelian bus Batik Solo Trans (BST). Sebanyak lima bus bakal disiapkan oleh pemkot untuk rencana operasional koridor III.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Solo, Abdullah A.A., menuturkan guna pembelian lima bus tersebut disiapkan dana sekitar Rp5 miliar. “Dana Rp5 miliar itu tidak hanya untuk pembelian bus saja. Dana juga digunakan untuk persiapan sarana prasarana seperti halte,” katanya, Rabu (23/10/2013).

Abdullah mengatakan meski koridor BST sudah dikelola oleh PT Batik Solo Trans (BST) yang merupakan konsorsium dari sejumlah pengusaha bus kota, namun pemkot masih memiliki kewajiban untuk mendukung transportasi massal.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tidak bisa semua dibebankan ke PT tersebut. Pemkot memiliki tanggung jawab untuk memberi subsidi terhadap transportasi massal. Jadi, subsidi ini bukan ke PT-nya, tetapi ke masyarakat dengan cara membelikan bus,” ungkap dia.

Terkait kebutuhan bus di masing-masing koridor, Abdullah menuturkan satu koridor setidaknya membutuhkan bus 20-26 unit.

“Harapannya dengan jumlah tersebut setiap lima menit bus berhenti di halte. Dengan jumlah yang hanya lima bus itu tentu nanti koridor III belum bisa maksimal,” tambahnya.

Pihaknya mengakui jumlah tersebut tak bisa keseluruhan disiapkan pemkot melalui APBD. Lantaran hal tersebut, selain PT BST bisa menambah kebutuhan bus, pemerintah pusat dan provinsi diharapkan juga memberikan bantuan pengadaan bus BST guna mendukung rencana sembilan koridor.

“Kami harap pemkot bisa komunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk menambah bus sehingga rencana 2017 seluruh koridor terpenuhi bisa dijalankan,” urainya.

Disinggung ihwal minat masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke BST, Abdullah mengakui kesadaran terkait hal itu belum ada.

“Memang kesadaran untuk menggunakan transportasi massal belum tumbuh maksimal. Tetapi, kalau sudah bisa menyelesaikan semua dan masyarakat merasa aman, insyaallah masyarakat akan beralih ke BST,” katanya optimistis.

Anggota Banggar, Honda Hendarto, menjelaskan melalui kebijakan penataan koridor dengan menghapus trayek lama bus kota diharapkan bisa menambah jumlah penumpang BST. Selain itu, penataan sarana dan prasarana seperti penempatan halte diperkirakan juga mampu meningkatkan minat masyarakat naik BST.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), membenarkan ada pengajuan anggaran untuk pembelian bus BST melalui APBD 2014. Selain mengalokasikan dana melalui APBD, pihaknya saat ini masih melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat untuk menambah pengadaan bus BST.

Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya