SAR KP Waspadai Potensi Longsor di Kulonprogo

KULONPROGO—Tim Search And Rescue (SAR) Daerah Kulonprogo makin meningkatkan kesiagaan di pegunungan Menoreh. Hal ini dikarenakan tingkat kerawanan bencana longsor semakin nyata.

Ditemui Minggu (30/12/2012) siang di Karangwuni, Komandan SAR Daerah Kulonprogo, Sunardi menginformasikan meningkatnya intensitas hujan di wilayah Kulonprogo tiga hari belakangan membuat jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah utara. Menurut dia wilayah utara seperti Samigaluh dan Girimulyo memang rentan terhadap bencana longsor yang disebabkan tingginya intensitas hujan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

“Di dua daerah itu sejauh ini memang sudah terjadi beberapa kali longsoran kecil. Karena itu kami makin bersiaga di wilayah utara,” jelas dia.

Untuk melakukan antisipasi, sejauh ini pihaknya sudah menyiagakan total 60 tenaga pemantau yang tersebar di tiap kecamatan masing-masing lima orang. Tenaga pemantau itu, menurut dia bersiaga 24 jam untuk melakukan analisis dan segera melaporkan jika terjadi bencana di wilayah tugas mereka.

Di samping menyiapkan 60 personel, pihaknya juga didukung oleh para relawan dari berbagai organisasi kepemudaan di Kulonprogo termasuk Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kulonprogo yang memiliki ratuasan tenaga siap pakai yang siap dimobilisasi ke daerah bencana.

Sementara itu, sejak memasuki musim penghujan, di wilayah Pegunungan Menoreh sudah terjadi 20 kali longsoran. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan puncak curah hujan pada Januari mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo mengatakan, dari 20 titik longsoran tersebut hanya menimbulkan kerugian materiil Bencana tersebar di Girimulyo sebanyak 2 titik, Samigaluh 7 titik, Kokap 6 titik serta beberapa longsoran kecil di Kalibawang. Selain merusak rumah, akibat longsoran tersebut juga menutup akses jalan kampung.