SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bencana (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, KLATEN -- Organisasi Search and Rescue (SAR) Klaten membuka sekolah mitigasi bencana di Klaten.

Hal itu dilakukan guna membentuk kader pengurangan risiko bencana terutama dari kalangan remaja.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Untuk mendukung sekolah mitigasi bencana ini, SAR membuat nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan sejumlah lembaga.

Lembaga yang digandeng SAR Klaten di antaranya BPBD Klaten, PMI Klaten, serta Pusat Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta.

Penandatanganan MoU bersamaan dengan peresmian markas baru SAR Klaten di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Sabtu (29/2/2020) malam.

Anggota SAR Klaten Bidang Litbang, Subantardja, mengatakan sasaran sekolah mitigasi bencana ini yakni pelajar dan mahasiswa. Tak menutup kemungkinan peserta juga dari unsur sukarelawan penanggulangan bencana.

Warga Korsel Bunuh Diri di Solo, Kapolresta: karena Depresi Merasa Kena Corona

Subantardja mengatakan sekolah mitigasi bencana ini melengkapi sekolah siaga bencana (SSB) yang sudah bergulir di Klaten sejak 2015 lalu.

"Kalau SSB pada pembelajaran formal dengan cakupan seluruh warga sekolah, sementara sekolah mitigasi ini output yang diharapkan yakni muncul fasilitator muda yang menularkan virus pengurangan risiko bencana," kata dia.

Konsep sekolah ini memberikan materi tentang berbagai upaya pengurangan risiko bencana. Narasumber berasal dari berbagai lembaga termasuk PMI, akademisi, serta kalangan profesi.

Salah satu materi yang direncanakan masuk konsep sekolah mitigasi yakni jurnalistik kebencanaan. Model pembelajaran berupa diskusi kelompok. Kegiatan tak hanya di dalam kelas.

26 Tahun Eksis! Ini Rahasia Kelezatan Mi Ayam Batas Kota Boyolali

"Ada kegiatan mitigasi camp juga. Peserta nanti diajak belajar secara langsung tentang risiko, kerentanan, dan peningkatan kapasitas. Sekolah ini di luar kegiatan formal sekolah," jelas dia.

Sekolah mitigasi bencana segera disosialisasikan ke sekolah serta perguruan tinggi di Klaten. Ditargetkan pada tahap awal ada 25 siswa sekolah mitigasi bencana.

Komandan SAR Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan salah satu alasan dibentuknya sekolah mitigasi bencana menyusul risiko bencana di Klaten cukup tinggi.

Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan

"Kami berharap dengan sekolah mitigasi ini upaya pengurangan risiko bencana di Klaten bisa semakin masif," kata dia.

Pandu mengatakan secara teknis bakal disiapkan kurikulum serta modul sebagai bahan pembelajaran di sekolah mitigasi bencana. Ditargetkan semakin banyak lembaga yang bisa bekerja sama menjadi bagian sekolah mitigasi bencana di Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya