SOLOPOS.COM - ilustrasi. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Boyolali (Solopos.com)--Memasuki musim hujan, intensitas kerja SAR Air Boyolali semakin tinggi. Dalam sepekan ini saja, terjadi beberapa insiden orang tenggelam di waduk Bage dan Waduk Cengklik. Pihak SAR mengaku agak mengalami kendala karena minimnya jumlah perahu karet yang mereka miliki.

ilustrasi. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua SAR Air Boyolali, Sarwono, mengatakan dari tiga perahu karet yang dimiliki, tinggal satu yang bisa dioperasikan. Dua perahu karet lainnya tidak bisa digunakan karena sedang dalam proses perbaikan. Padahal perahu karet dianggap paling dibutuhkan dan fleksibel jika digunakan untuk proses evakuasi.

“Wasuk Kedungombo dan Waduk Bade masing-masing punya satu perahu karet. Begitu juga waduk Cengklik. Namun hanya perahu karet di Waduk Cengklik yang berfungsi baik. Sedangkan perahu karet milik SAR Kedungombo dan Bade rusak,” kata Sarwono, kepada Espos, Senin
(14/11/2011).

Sarwono mengatakan perahu karet milik SAR Waduk Bade dan Wadung Kedungombo yang rusak susah dikirimkan ke Pemkab untuk diperbaiki. Namun sudah setengah tahun lebih proses perbaikan belum juga tuntas.

Alhasil, ketika mengevakuasi orang tenggelam di Waduk Bade belum lama ini, pihaknya terpaksa menggunakan perahu fiber. Padahal perahu jenis itu kurang cocok dipakai untuk proses evakuasi seperti itu.

“Kami berharap perbaikannya segera selesai. Ini sudah memasuki  musim hujan, jadi keberadaan perahu karet semakin dibutuhkan. Buktinya dalam sepekan kemarin saja, ada beberapa kejadian,” terang Sarwono.

(yms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya