Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Sapi yang Dibeli Online di Jumapolo Diduga Tularkan Penyakit PMK

Sapi yang Dibeli Online di Jumapolo Diduga Tularkan Penyakit PMK
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Jumat, 27 Mei 2022 - 20:48 WIB
share
SOLOPOS.COM - Petugas mengecek suhu kondisi sapi yang ditemukan mulut berbusa di Pasar Hewan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Rabu (18/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua sapi di Kecamatan Jumapolo, Kabupate Karanganyar, suspek terjangkir penyakit mulut dan kuku (PMK). Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar langsung mengarantina kedua sapi tersebut agar tak menularkan PMK.

Sebelumnya, belum ada laporan kasus PMK di Bumi Sukowati. Sampel darah kedua sapi itu sudah dibawa ke Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Yogyakarta, untuk di cek laboratorium.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus dua sapi suspek PMK itu berawal dari seorang warga Jumapolo membeli sapi secara online dengan sistem COD alias pembayaran saat barang diterima. Belum diketahui asal sapi tersebut.

Namun, saat dibeli ternyata sapi dalam kondisi sakit. Akhirnya sapi itu dikembalikan kepada penjualnya setelah sempat dibawa pulang. Beberapa waktu kemudian, dua sapi milik tetangga pembeli mengalami demam hingga 39 derajat Celcius. Ada dugaan kedua sapi itu tertular dari sapi yang dibeli secara online tadi.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dipertan PP, Hari Sulistyo, mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan tersebut dan melakukan karantina terhadap kedua hewan ternak itu.

“Katanya ada warga yang beli sapi COD, tapi ternyata sakit lalu dikembalikan. Tapi kemudian ada sapi milik tetangga pembeli itu yang kemudian mengalami sakit. Untuk mengantisipasi PMK, kami langsung mengkarantina sapi-sapi itu agar tidak terjadi penularan,” ujarnya.

Selain mengarantina, sapi-sapi suspek PMK tersebut juga diberikan makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas mereka.

Sementara itu, guna memastikan penyakit yang dialami sapi-sapi itu, pihaknya sudah melaporkan ke BBV Wates yang langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan sampel darah.

Baca Juga: PMK Merebak, Bupati Karanganyar Belum Berencana Tutup Pasar Hewan

“Setelah kami laporkan, BBV langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel dari sapi-sapi itu. Kemungkinan hasilnya keluar Senin pekan depan atau bisa lebih cepat. Harapan kami [sapi-sapi yang sakit] ini bukan PMK,” imbuhnya.

Di sisi lain, untuk mengantisipasi PMK ini pihaknya telah mendirikan posko di kantornya. Di posko ini ditempatkan personel tenaga kesehatan hewan yang siap menindaklanjuti apabila ada laporan masyarakat mengenai penyakit yang mengarah kepada PMK. “Di kantor dinas ada posko yang siap menerima laporan untuk segera kami tindaklanjuti,” kata Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN