SOLOPOS.COM - TPA PUTRI CEMPO -- Aktivitas keseharian di TPA Putri Cempo, Solo. Rencana pelelangan proyek pengelolaan TPA ini harus kembali ke tahap awal akibat dokumen lelang yang dinbilai tak layak. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Harianjogja.com, BANTUL-Hasil penelitian Universitas Diponegoro pada 2002 menunjukan sapi yang makan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diketahui tercemar logam berat hingga melampaui ambang batas yang ditetapkan Departemen Kesehatan RI, WHO, JECFA, Inggris, Ameriksa Serikat dan Australia.

Jenis logam berat yang terkandung dalam daging sapi yang digembalakan di TPA sampah tersebut antara lain Mercury (Hg), Cadmium (Cd) dan Cobalt (Co). Residu logam berat terdapat pada semua daging maupun bagian-bagiannya, yaitu meliputi daging bagian paha, daging bagian punggung, hati, rumen, abomasum, usus, lemak abdominal dan darah. Berikut penjelasan mengenai zat-zat berbahaya tersebut :

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cadmium (Cd)
Merupakan logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Cadmium berpengaruh terhadap manusia dalam jangka waktu panjang dan dapat terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan ginjal. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada permukaan sample tanah yang diambil di dekat pertambangan biji seng (Zn).

Mercury (Hg)
Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis.Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.

Cobalt (Co)
Menyebabkan penyakit kronis jika terpapar dlaam jumlah berlebihan dan di atas ambang batas. Seperti logam berat lainnya, Cobalt bisa berdampak pada penyakit janting ginjal dan penyakit berbahaya lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya