SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (my.opera.com)

WONOSARI—Anggota Komisi C DPRD Gunungkidul Suharjo menyesalkan belum adanya perhatian dinas terkait menyusul matinya sejumlah sapi milik warga secara misterius.

ILUSTRASI (my.opera.com)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami meyesalkan belum ada perhatian,” ujar dia, Jumat (24/12).

Pemilik ternak sapi di Gunungkidul resah sejak sepekan terakhir karena puluhan sapi, mati secara mendadak yang terjadi di dua Kecamatan yakni Semanu dan Ponjong. Hingga kemarin jumlahnya pun terus bertambah.

Seto, 45 Ketua Gapoktan Desa Sidorejo Ponjong, kepada Harian Jogja Jumat (23/12) menjelaskan sekitar pukul 18.30 WIB semalam sapi milik Sindu Mulyono warga Dusun Trenggono Lor, Sidorejo Ponjong juga ikut mati mendadak. Menurutnya rata-rata sapi tersebut mati diduga setelah memakan tanaman jagung muda atau sering disebut tebon.

“Sebagian besar [sapi] yang mati mendadak itu setelah makan tebon, hampir dipastikan seperti itu,” terang Seto saat dihubungi Harian Jogja melalui telepon.

Ia menambahkan hingga saat ini pihak Dinas Peternakan juga belum melakukan peninjauan ke lapangan. Padahal jumlah sapi yang mati mendadak terus bertambah, bahkan terdapat dapat seorang petani yang memiliki dua ekor sapi yang mati secara bersamaan yakni milik Trisnorejo, 55, warga Dusun Trenggolo Wetan.

Dugaan sementara, lanjutnya, hal itu disebabkan oleh pupuk kimia yang digunakan oleh para petani untuk memupuk tanaman jagung yang kemudian dijadikan Hijauan Makanan Ternak (HMT). Sebagian besar petani menggunakan HMT dari tanaman di lahan pertanian milik mereka.(HARIAN JOGJA/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya