SOLOPOS.COM - Tim penyelamat terdiri dari Basarnas, Kepolisian, Polair, BPBD, TNI, serta warga dan nelayan setempat masih melakukan upaya pencarian atas santri yang terseret ombak di Pantai Pleret, Panjatan, Minggu (6/11/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Santri tenggelam terjadi di Pantai Pleret Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Cuaca buruk di laut selatan mempersulit pencarian santri yang hilang di Pantai Pleret, Panjatan pada Senin (7/11/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga : SANTRI TENGGELAM : Korban Mendapat Asuransi, Nominal Sebesar Rp10 juta
Ombak tinggi dan air pasang menyebabkan petugas tak bisa melakukan penyisiran di perairan.

Katimsar Ditpolair, Aiptu Pawit mengatakan Tim SAR gabungan kesulitan dengan cuaca yang tidak bersahabat. Akibatnya, pencarian dilakukan dengan penyisiran dan pemantauan di pinggir pantai.

“Kita sisir ke arah barat dan timur dengan radius 4 kilometer,” ujarnya kemarin.

Tim SAR juga membuat sejumlah pos pemantauan dengan interval jarak sejauh 300 meter di sepanjang titik pencarian. Pencaraian sendiri dilakukan ke barat hingga Karangwuni dan timur hingga Pantai Trisik.

Proses pencarian masih akan dilakukan selama dua hari mendatang sesuai aturan. Apabila cuaca memungkinkan maka akan dilakukan penyisiran di area perairan dengan melibatkan nelayan setempat.

Sebagaimana diketahui, seorang santri asal Pondok Pesantren An-Nadwah hilang tertelan ombak saat berlibur pada Minggu (6/11/2016) lalu. Korban yang bernama Supriyadi (16) tak bisa menyelamatkan diri dan hingga kini masih dalam proses pencarian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya