SOLOPOS.COM - Santri menari sufi di antara sawah di sekitar Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Mubarokah Andong, Boyolali, Jumat (22/4/2022) sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Belasan santri perempuan dan laki-laki di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hidayah Al Mubarokah, Dusun Tempel, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Boyolali, mengisi waktu sebelum berbuka puasa atau ngabuburit dengan cara tak biasa.

Mereka berlatih tarian sufi sambil menunggu waktu berbuka puasa di antara sawah-sawah yang membentang mengelilingi pondok mereka dan halaman pondok pada Jumat (22/4/2022) sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka melakukan gerakan tari sufi secara berputar. Saat berputar tennur atau bawahan rok mereka mekar mengembang bak bunga yang sedang mekar. Mereka terus melakukan gerakan tersebut selama beberapa menit.

Baca juga: Ngaji Senthir, Cara Unik Santri Boyolali Sambut Lailatul Qadar

Salah satu santri, Alma Nur Aida, mengatakan mengenal tari sufi empat tahun lalu. Ia mengatakan saat kali pertama belajar tari sufi tidaklah mudah. “Kesulitannya dulu di awal latihan pusing, mual, kadang ambruk juga. Pernah saya ambruk sampai natap [membentur] tembok,” ujar remaja perempuan 15 tahun tersebut seusai menari.

Sarana Meditasi

Ia mengatakan latihan tari sufi tak hanya dilaksanakan saat Ramadan, tapi juga pada hari-hari biasa. Lebih lanjut, Alma membocorkan rahasianya bisa berputar menari sufi selama beberapa menit.

“Waktu berputar gitu saya berzikir kepada Allah, kemudian juga selawat. Selain itu, bagi saya menari sufi adalah sarana meditasi dan mendekatkan diri kepada Allah. Itu yang membuat saya tidak pusing,” kata dia.

Baca juga: 620 Personel Gabungan Siap Amankan Mudik Lebaran 2022 di Boyolali

Sementara itu, salah satu pengajar tari sufi, Musa Asy’ari, mengungkapkan tujuan dilatihnya santri menari sufi adalah agar santri memiliki hati yang tenang. Ia mengatakan tujuan dari tari sufi memang adalah meditasi kepada Sang Pencipta.

“Ketika kita ingat kepada sang Khalik, tentunya Allah akan ingat kepada kita. Di saat itulah kita dapat menjadi seorang yang pribadinya lebih tenang. Saat pribadi kita menjadi lebih tenang maka akan lebih mudah bagi kita menghilangkan ego,” jelas dia.

Ia mengungkapkan, bagi santri yang telah terbiasa menari sufi maka akan kuat berputar selama setengah jam. Dalam berputar, Musa mengatakan penari sufi tak hanya berzikir dan mengingat Allah SWT tapi juga mengatur nafas agar tidak pusing.

Baca juga: Razia Gabungan di Rutan Boyolali Temukan Tali dan Paku, Buat Apa?

Musa mengungkapkan tari sufi ini telah diajarkan di Ponpes Nurul Hidayah sejak lima tahun yang lalu. Maka dari itu, ia berharap tari sufi ini tetap akan menjadi tradisi di pondoknya.

“Sesuai dengan tujuan tari sufi, maka harapan saya tari sufi ini dapat melatih anak-anak menjadi seorang yang memiliki hati yang lebih tenang. Sehingga saat menghadapi kehidupan selanjutnya akan menjadi lebih baik lagi,” harap dia.

tari sufi
Para santri menari sufi di halaman Ponpes Nurul Hidayah Andong Boyolali, Jumat (22/4/2022) sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya